Dewan Resahkan Ancaman Sampah
 Warga sampaikan aspirasinya kepada anggota dewan, Husaini Rasyid SE (Foto: dian) |
|
|
|
MASIH banyaknya beberapa tempat pembuangan akhir (TPA) sampah yang belum berfungsi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), akhirnya menjadi sorotan serius anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kukar.
Husaini Rasyid SE, anggota dewan dari pemilihan zona I: Kecamatan Tenggarong, Loa Kulu, dan Loa Janan, belum lama ini, melakukan peninjaun langsung ke beberapa wilayah yang menghadapi masalah sampah, khususnya wilayah yang menjadi tempatnya terpilih dalam pemilihan umum 2004 lalu.
Hasil kunjungannya tersebut, Husaini mengungkapkan keperhatinannya terhadap wilayah yang masih belum memiliki TPA yang belum memadai. Apalagi bila memperhatikan masih minimnya kesadaran masyarakat untuk mengelola pembuangan sampah juga menjadi masalah yang tidak saja menjadi tanggung jawab masyarakat setempat, tapi juga pemerintah daerah.
“Saya sangat berharap agar masyarakat jangan membuang sampah pada sembarang tempat. Apalagi, mengingat, pada bulan April ini musim hujan hampir setiap hari. Dan jika pengelolaan pembuangan sampah tidak diperhatikan akan sangat berdampak kesehatan masyarakat,” ujar Husaini.
Tidak saja itu, politisi dari Partai Patriot ini bahkan mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah keselokan maupun ke sungai. “Ini bisa menjadi bumerang bagi kita semua. Sampah-sampah ini bisa menjadi sarang nyamuk dan sungai serta selokan yang tersumbat dapat menimbulkan banjir daerah ini,” ungkpanya.
 Tumpukan sampah disembarang tempat (Foto: dian) | |
|
|
Dalam reses yang dilakukan tersebut, Husaini juga menyempatkan diri mengunjungi Desa Loa Duri, Kecamatan Loa Janan. Di desa tersebut, dia mendengarkan aspirasi sejumlah warga yang meminta agar anggota dewan dapat memperhatikan dan memperjuangkan keinginan warga menyangkut pembangunan seperti, fasilitas infrastruktur jalan, pemerintahan, pendidikan, rumah ibadah, air bersih, PLN, sosial, kesehatan, hingga TPA sampah.
Diantara aspirasi yang berkembang tersebut, masalah sampah tampak lebih populer disuarakan masyarakat setempat. Bahkan seorang ibu rumah tangga, Hanasfiah (53), dengan tegas mengungkapkan, masalah TPA sampah di desa ini sangat memprihatinkan. “Kami harap pemerintah daerah dapat segera memikirkan masalah ini. Agar masyarakat tidak terus menerus membuang sampah disembarang tempat,” ujarnya.
Diungkapkannya pula, selama ini masyarakat Loa Duri Ilir, mengeluhkan belum berfungsinya TPA sampah yang ada di Kecamatan Loa Janan. Akibatnya beberapa warga terpaksa membuang sampah bukan pada tempatnya. ”Ini yang membuat sebagian warga membuang sampah ke tepi sungai maupun di lahan kosong,” ungkap Hanasfiah.
Husaini yang langsung mendengarkan keluhan warga tersebut berharap agar pembuangan sampah tidak dilakukan di sungai maupun dilahan yang kosong yang masih difungsikan masyarakat setempat.
Dikatakannya, sampah rumah tangga banyak sekali manfaatnya jika dikelola dengan baik. Seperti metode pengolahaan dengan langkah 3R yakni, reduce (mengurangi timbunan sampah), reuse (memanfaatkaan sampah yang masih bisa digunakan), serta recycle (melakukan daur ulang). Jika 3R ini berhasil dilakukan masyarakat, akan sangat penting untuk pelestarian lingkungan desa ini.
 Pemkab Kukar dan instansi terkait juga harus memikirkan masalah sampah di daerah ini (Foto: dian) | |
|
|
Selain itu, Husaini juga berharap agar pemerintah daerah juga memikirkan masalah TPA sampah di desa ini. “Kita juga berharap agar masyarakat memiliki kesadaran untuk tidak menumpuk sampah pada sembarang tempat. Terlebih lagi pada tempat yang berdekatan dengan pemukiman penduduk atau di tepi sungai,” tukasnya. (
gu2n/dian)