DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Teror BOM Sering Demo di DPRD

Teror BOM Sering Demo di DPRD


Penyisiran dilakukan di Sekretariat DPRD Kukar (Foto: yeni)
SETELAH melakukan penyisiran di seluruh ruang dewan, oleh tim tidak menemukan bom yang dimaksud. Dan keadaan dinyatakan aman, pegawai diperkenankan untuk memasuki ruang kerja. Namun penelusuran terhadap penyebar teror terus dilakukan.

Penangkapan dipimpin Direktur Direktorat Reskrim Polda Kaltim, Kombes Pol Arief Wicaksono, setelah mendapat laporan SMS yang meresahkan. Saat itu, Direskrim bersama Kepala Densus 88 Urip Widodo yang berada di Samarinda dihubungi anggota Kasat Intel soal SMS meresahkan masyarakat Kukar. Dari itu, Direskrim memerintahkan untuk melacak nomor handphone penyebar SMS dan menangkap pelakunya.



Pelaku Teror Bom HY sering melakukan aksi demo di DPRD Kukar (Foto: yeni)
Dari hasil penelusuran diketahui pelaku adalah Mahasiswa Unikarta Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), HY. Langsung ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 di rumahnya Jl KH Dewantara Tenggarong, Selasa (6/5) pukul 14.00. HY diamankan karena menyebarkan pesan singkat atau SMS berisikan ancaman bom terhadap seluruh kantor Pemerintahan Kukar.

Diketahui HY adalah aktifis dari yang sering melakukan aksi demonstrasi di DPRD. Menyikapi kebijakan ataupun peristiwa yang tidak memihak pada kepentingan rakyat. Ia diduga melakukan teror karena kecewa dengan kinerja pemerintah Kukar.
Menyikapi hal tersebut, Direskrim menghimbau agar asyarakat tidak gampang membuat teror. "Sebab dampaknya begitu luas bagi masyarakat seperti keresahan dan rasa tidak aman. Soal terkait dengan jaringan terorisme atau tidak, Direskrim menyatakan masih menyelidiki," kata Arief.

Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa siang (6/5), digemparkan dengan isu bom. Puluhan personel Polres Kukar pun diturunkan untuk menyisir “rumah” wakil rakyat yang terletak di Jalan Walter Monginsidi, Tenggarong, itu.

Terang saja mendengar isu SMS bom yang rencananya akan diledakan pukul 11.00 Wita tersebut membuat puluhan pegawai DPRD panik dan berhamburan keluar kantor. Bahkan sejumlah anggota dewan yang memiliki agenda rapat bersama masyarakat pun ikut keluar dari ruang kerja setelah mendengar ada ancaman bom. (pwt)