Kelulusan Siswa SMU Meningkat
 Coret coret pakaian setelah kelulusan menjadi sebuah tradisi (Foto: Murdiansyah) |
|
|
|
DILIHAT dari prosentase kelulusan Ujian Nasional (UN) siswa SMA/sederajat di Kab. Kutai Kartanegara (Kukar), tahun ini mengalami peningkatan. Hal ini tentunya merupakan hal yang menggembirakan. Ditengah tuntutan standar nilai kelulusan yang tinggi, ternyata siswa di daerah ini mampu melampauinya.
Walaupun tidak dapat dapat meluluskan seluruh siswa SMU, namun dari tingkat kelulusan yang mencapai 99,29 persen merupakan hal yang menggembirakan. Dari 5459 siswa SMA yang mengikuti UN yang tidak lulus mencapai 39 sisiwa. Bukan jumlah yang sedikit, namun hal ini meningkat dari tahun lalu. Tahun lalu tingkat kelulusan siswa SMU hanya mencapai 98, 9 persen,
 Siswa yang dinyatakan lulus UN meluapkan kegembiraan dengan berkonvoi (Foto: Murdiansyah) | |
|
|
Dinas Pendidikan (Disdik) Kukar mengharapan agar tingkat kelulusan siswa dapat terus ditingkatkan. “Kalau perlu lulus seratus persen, atau semuanya bisa lulus,” ungkap Drs. H. Umar Mansur Kepala Sub Pendidikan dan Pengajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Kukar.
Hal ini juga berkaitan dengan berbagai persiapan yang dilakukan setiap sekolah sebelum ujian dilangsungkan. Mengingat standarisasi nilai yang diberlakukan meningkat dari tahun sebelumnya, maka beban ini tentunya semakin berat. Ketua Komisi IV Ali Hamdi. ZA Sag mengungkapkan bahwa dari standar nilai yang terus meningkat akan memotivasi siswa untuk meningkatkan kemampuannya. “Dengan persiapan dan kemampuan siswa yang terus dilakukan maka kita harapkan dapat mencapai target yang ditentukan,” katanya.
Menurut Soedarto, Anggota Komisi IV, standar kelulusan memang setiap tahun meningkat dengan tujuan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Seiring dengan program pemerintah untuk meningkatkan mutu dan SDM manusia, hal ini merupakan hal yang wajar. “Tujuannya kan baik, untuk mencipkatakan SDM yang bermutu dan berkualitas,” kata Sudarto.
Untuk SMU dan sederajat, dipatok standar kelulusan mencapai 5,25. Dengan mata pelajaran yang di ujikan bagi siswa IPA adalah matematika, Bahasa Indonesia, bahasa inggris, fisika, kimia dan biologi. Sedangkan bagi siswa IPS, mata pelajaran yang ujikan adalah matematika, bahasa Indonesia, bahasa inggris, geografi, sosiologi dan ekonomi.
Diikuti oleh 13.791 siswa 87 SMA yang tersebar di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Bagi siswa yang kurang beruntung atau menerima keputusan tidak lulus, pemerintah memberikan Kebijakan berupa dua opsi, yakni mengulang satu tahun, dan yang kedua adalah Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) dengan paket A untuk SD, paket B untuk SMP dan paket C untuk SMA.
Diharapkan dengan standar kelulusan yang ditetapkan dapat memicu meningkatnya SDM di daerah ini. “Mudah-mudahan untuk tahun-tahun selanjutnya akan lebih baik lagi,” kata Umar Mansur. (
PWT)