Warga Menunggu Jalan Tembus Tiga Kecamatan
 Jalan yang menghubungkan Kecamatan Kembang Janggut, Kenohan dan Tabang (Foto: Murdiansyah) |
|
|
|
PEMBANGUNAN jalan yang menghubungkan tiga kecamatan di Kab. Kutai Kartanegara (Kukar) mendesak untuk segera direalisasikan. Tiga kecamatan tersebut meliputi kecamatan Tabang, Kembang Janggut dan Kec. Kahala. “Infrastruktur jalan ini merupakan suatu-satunya akses jalan darat yang sangat penting bagi aktivitas masyarakat yang ada di daerah ini,” kata Abdul Sani, anggota Komisi II DPRD Kukar, yang meninjau tiga kecamatan tersebut, bersama H. Setia Budi, H.Zainudinsyam, H.Hermain D,BA, H.Salehudin dan H.Sarifuddin. Rabu (18/6).
Akibatnya, masyarakat masih terisolir, karena harus menggunakan jalan sungai. Seperti warga Desa Sungai Belayan. Belum adanya jalan darat mereka harus mengandalkan sumber daya alam yang ada. Sehingga kesejahteraan masyarakat tidak meningkat.
Saat ini pembangunan jalan tengah dikerjakan PT. Duta Yasa (WKA) dan PT. Citra Gading. Jalan penghubung sejauh 70 kilometer dan lebar 25 meter ini mendapat perhatian serius bagi kalangan Legislatif. “Diharapkan pembangunannya sesuai dengan yang rencanakan,” kata Abdul Sani.
 Anggota Komisi II turun langsung ke tiga Kecamatan (Foto: Murdiansyah) | |
|
|
Pembangunannya menggunakan dana APBD 2007/2008 ini di kerjakan secara bertahap. Untuk tahap pertama dianggarkan sebesar 70 miliar, tahap kedua sebesar 272 miliar. Dengan batas waktu sampai 2011. Merupakan pembangunan yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat setempat.
Dalam melakukan peninjauan proyek jalan Kembang Janggut dan Tabang Komisi II didamping Ir. EP. Bambang S (Duta Yasa Kontruksi Utama Karya JO). Diungkapkan pembangunan tahap pertama sudah rampung. Sedangkan untuk tahap ke dua, anggota dewan ingin melihat sampai sejauh mana realisasi di lapangan. H.Setia Budi dalam peninjauan lapangan mengharapkan kepada pelaksana proyek agar jalan yang sudah ada ini secepatnya dikerjakan. Baik pembuatan jalan maupun persoalan yang ada dengan pihak masyarakat.
“Jalan yang dibuat ini merupakan jalan satu-satunya akses jalan darat untuk menghubungkan antara desa ke desa dan antara kecamatan dan kecamatan yang lain di kabupaten kutai kartanegara, jalan ini sangat penting bagi kehidupan masyarakat di pedalamaman,” papar Setia Budi.
Sementara Abdul Sani mengharapkan kepada pihak kontraktor dan pelaksana proyek agar dalam pengerjaan jalan kelekat menuju Tabang agar secepatnya dikerjakan. “Jangan diperlambat, sebagai penduduk asli Tabang banyak sekali mendapat laporan pihak masyarakat terkait pengerjaan jalan ini,” kata Sani.
Masyarakat melihat peralatan yang digunakan pihak kontraktor sudah lama dan hanya beberapa buah saja yang beroperasi. Hal ini mengakibatkan para pekerja hanya bekerja selama dua hari bekerja, lima hari istirahat. “Hal ini tentu saja memperlambat dalam pengerjaan di lapangan,” katanya. Padahal jalan ini merupakan yang dinanti- nanti oleh penduduk dari ketiga kecamatan yang masih terisolasi di daerah belayan ini.
Sementara H.Sarifuddin A merasa prihatin dengan kehidupan yang ada di daerah pedalaman ini. Untuk menuju desa yang satu dengan desa tetangga ini memerlukan biaya yang sangat besar, apa lagi dengan adanya kenaikan BBM. “Ditambah lagi dengan meningkatnya harga kebutuhan pokok, tentunya kehidupan masyarakat sangat memprihatinkan.
Dengan adanya jalan darat ini merupakan solusi yang tepat. Sehingga masyarakat dapat bersosialisai dengan luas. Untuk jalan sungai dari tenggarong menuju kembang janggut menggunakan Speed Bood kita harus menyiapkan uang 5 jt. “Kalau kita lewat darat kita cukup hanya mengeluarkan Rp 700.000,- oleh sebab itu saya mengharapkan agar jalan yang dibuat PT.Citra gading agar dipercepat dalam penyelesaiannya dilapangan,” katanya. (
MURDIANSYAH)