DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Pabrik Briket Pertama Dibangun di Tabang

Pabrik Briket Pertama Dibangun di Tabang


Pemasaran Briket Diprioritaskan untuk Dalam Negeri (Foto: dian)
POTENSI batubara di Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang melimpah ternyata mendorong minat banyak investor untuk melakukan penambangan. Diantara usaha pengelolaan tambang batubara yang dilakukan sejumlah investor adalah dengan mendirikan pabrik pembuatan briket.

Belum lama ini, sejumlah anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Kukar melakukan peninjauan proyek pabrik briket milik PT Indonesia Pratama (IP) yang dibangun di Desa Gunung Sari Kilometer 21, Kecamatan Tabang.

Anggota dewan yang melakukan peninjauan langsung ke pembangunan pabrik briket itu diantaranya, H Setia Budi, Abdul Sani AP SSos, H Zainudin Syam, HM Syarifuddin, H Salehudin, dan H Hermain DBA.

Usai melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan pabrik. Rombongan wakil rakyat itu kemudian melakukan pertemuan dengan manajemen PT IP. Rombongan yang diketuai H Setia Budi itu disambut langsung Manajer Produksi PT IP, Shak Chee Min, yang didampingi sejumlah staf manajeman perusahaan tersebut.

Shak Chee Min, mengatakan, pembangunan pabrik briket di daerah ini dilakukan karena melihat potensi batubara yang sangat melimpah dan kadar coal untuk pembuatan briket sesuai dengan standar grade internasional. “Rencananya untuk pemasaran briket batubara itu akan difokuskan untuk kebutuhan dalam negeri sebagai alternatif bahan bakar rumah tangga,” paparnya.



Sejumlah anggota dewan Kukar kunjungi pabrik briket di Kecamatan Tabang (Foto: dian)
Tidak itu saja, dalam presentasinya dihadapan sejumlah anggota dewan di daerah ini, Shak Chee Min juga mengungkapkan upaya perusahaannya untuk membantu pemasokan batubara curah yang nantinya akan lebih dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan PLN.

Mendengarkan paparan manajemen PT IP, H Setia Budi dan sejumlah anggota dewan lainnya sangat mendukung upaya pemanfaatan batubara di daerah ini untuk diprioritaskan pada kebutuhan dalam negeri.

“Kami sangat berharap, pembangunan pabrik briket di Kecamatan Tabang kedepannya dapat mendorong masyarakat untuk lebih memanfaatkan briket sebagai bahan bakar alternatif yang hemat dan murah,” ujar Setia Budi, yang juga Ketua Komisi II DPRD Kukar, itu.

Selain merespon baik upaya PT IP membangun pabrik briket, sejumlah anggota dewan juga mengharapkan agar pihak perusahaan dapat memperhatikan keseimbangan lingkungan dalam pengelolaan tambang batubara.

“Kami juga sangat mengharapkan PT Indonesia Pratama dapat mengelola keseimbangan ekosistem dalam pengelolaan tambang batubara di daerah ini, terutama memperhatikan kondisi lingkungan yang berdekatan dengan masyarakat setempat dan tetap mentaati aturan dalam perudang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan tambang yang berlaku,” kata Abdul Sani., yang juga merupakan anggota dewan asal Kecamatan Tabang.



Anggota dewan Kukar saat melakukan pertemuan dengan manajemen PT IP (Foto: dian)
Sementara itu, seperti dipaparkan pihak manajeman PT IP, pembangunan pabrik briket di kecamatan tersebut merupakan yang pertama di Kalimantan maupun di Indonesia bagian timur. Dan rencananya kaspasitas awal produksi briket yang akan dikerjakan PT IP perbulannya akan ditargetkan sebanyak sejuta butir briket batubara. Sedangkan untuk rencana pemasarannya akan diprioritaskan didalam negeri. (dian/gu2n)