Dewan Minta Pemerintah Perhatikan Guru Honor
 H. Ali Hamdi ZA SAg (Foto: hmsdprd) |
|
|
|
MASIH kurangnya jumlah tenaga guru di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ternyata menjadi perhatian anggota dewan Kukar, H Ali Hamdi ZA SAg. Dikatakannya, kebutukan tenaga pendidik di daerah ini masih sangat diperlukan.
Itu sebabnya, Ketua Komisi IV DPRD ini mengharapkan agar badan kepegawaian daerah (BKD) dapat memenuhi jumlah kekurangan guru sekitar kurang lebih 4.000 orang. Dan untuk memenuhi kekurangan tenaga pendidik tersebut, BKD dapat merekrut dari tenaga honor tidak tetap daerah (T3D) yang jumlah dan fungsinya masih kurang dimanfaatkan.
Selain masih diperlukannya jumlah tenaga guru di daerah ini, Ali juga mengungkapkan keperihatinannya terhadap keberadaan tenaga pengajar yang kesejahteraannya masih kurang mendapat perhatian pemerintah daerah.
“Kita akan terus memperjuangkan nasib guru tenaga honor maupun tenaga tidak tetap daerah. Mereka sepantasnya diprioritaskan diangkat menjadi PNS. Apalagi mereka tenaga pengajar yang memiliki pengalaman,” ujar Ali kepada wartawan.
Tidak itu saja, Ali juga mengharapkan perhatian pemerintah daerah terutama instansi terkait tehadap nasib guru honor yang jumlahnya tidak sedikit. Apalagi seperti diketahui, ada guru yang hanya mendapatkan honor dibawah upah minimum regional. “Kecil sekali gaji mereka,” ucap anggota dewan dari Fraksi Amanat Keadilan Rakyat (AKR), ini.
Seperti pernah diberitakan, data Dinas Pendidikan (Disdik) Kukar memaparkan, jumlah guru yang belum berstatus PNS di daerah ini hingga April 2008 terdapat 6.162 pengajar. Dari jumlah tersebut, terdiri dari 3.743 guru dengan status honor lokal. Dan 2.319 guru yang berstatus T3D. “Baik yang lokal maupun T3D, semua menuntut dapat diangkat menjadi PNS,” ungkap Kepala Disdik Kukar, Drs Bachroel, dalam kesempatannya, belum lama ini. (
gu2n)