Krisis Air Bersih, Warga Muara Pantuan Gali Sumur Bor
 Kesulitan air bersih yang dialami warga Muara Pantuan akan segera teratasi (Foto: Murdiansyah) |
|
|
|
KESULITAN air bersih yang selama ini dialami warga Desa Muara Pantuan Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, akan teratasi. Melalui pengeboran air bawah tanah, warga akan mendapatkan air bersih yang bisa dikonsumsi. Hal ini dilakukan sesuai dengan kondisi yang ada di wilayah tersebut.
Saat meninjau lokasi H Fathur Rachman, Anggota DPRD Kukar menyatakan bahwa daerah ini dapat mendapatkan air bersih dari air bawah tanah. "Bersama ini saya membawa tenaga ahli yang sudah berpengalaman melakukan pengeboran air bawah tanah," ungkap Fathur Rachman, saat melakukan silaturrahmi dengan warga setempat.
Selama ini warga memang kesulitan mendapat air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga desa mengunakan air hujan yang ditampung di dalam tendon air dan drum. Sementara kalau musim kemarau tiba warga membeli air dari penjual air yang menggunakan Kapal Kelotok. Air bersih yang berasal dari air hujan dibeli seharga Rp. 17.000 dan air Sungai Mahakam seharga Rp. 15.000 tiap drumnya. "Hal ini tentu saja sangat memberatkan," ungkap Bapak Dahsat, warga setempat.
 Bapak Cacik dari Muara Badak, tenaga ahli yang sudah berpengalaman melakukan pengeboran air bawah t (Foto: Murdiansyah) | |
|
|
Dengan adanya pengeboran air tanah ini, warga sangat bersyukur. Warga yang tinggal di bibir laut ini sangat tertolong dengan bantuan ini. Selama ini masyarakat tidak mampu untuk membuat sumur bor. Disamping karena biayanya yang cukup besar, peralatan dan tenaga ahli pengeboran tidak ada di desa mereka.
"Kami sangat berharap nantinya sumur bor bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bisa dikosumsi untuk diminum dan memasak, jika tidak yang penting bisa untuk mandi dan mencuci dan keperluan lainnya," ungkap Ibu Siti," salah seorang warga setempat.
Fathur Rachman dan rombongan dalam peninjauan di lokasi, berharap kebutuhan air bersih yang selama ini menjadi persoalan bagi kaum ibu-ibu rumah tangga bisa teratasi. "Saya hanya berharap agar masyarakat bisa mendukung dan merelakan lokasi lahan tanah mereka untuk di jadikan lapangan pengeboran," kata anggota DPRD Kukar, ini.
 Warga antusias menyambut pemasangan sumur bawah tanah (Foto: Murdiansyah) | |
|
|
Pengeboran ini merupakan salah satu upaya pemanfaatan potensi air bawah tanah di pinggir laut. Setelah sumur selesai dibuat dengan teknik pengeboran, nantinya akan disalurkan ke bak-bak penampungan yang berada dipemukiman warga. "Saya berharap dengan adanya sumur bor ini, kesulitan air bersih yang dihadapi warga dapat terpenuhi," ucap Fathur.
Dan rencananya, lanjut Fathur, penggalian sumur bor sebagai alternatif ini juga akan dilakukan untuk desa yang lainnya seperti Desa Muara Kembang, Desa Lautcina, Desa Tani Baru, Muara Elok dan Desa Genting (Tambak) yang berada di Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara. (
murdiansyah)