Bajir Kembali Landa Enam Kecamatan di Kukar
 Anggota DPRD langsung lokasi banjir, menyerahkan paket sembako dan uang tunai pada warga (Foto: Yeni) |
|
|
|
WALAUPUN sudah menjadi agenda rutin, banjir yang kerap melanda enam kecamatan di Kutai Kartanegara (Kukar) tetap mengundang keprihatinan dari berbagai pihak. DPRD Kutai Kartanegara secara khusus membentuk tim untuk langsung meninjau beberapa kecamatan yang terkena banjir.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, memasuki bulan Nopember hingga kini bahkan hingga tiga bulan mendatang, enam kecamatan di wilayah Kukar, mulai dari Kecamatan Muara Muntai, Kota Bangun, Muara Wis, Kenohan, Kembang Janggut hingga Kecamatan Tabang dipastikan terendam air.
 tidak hanya rumah warga yang terendam, namun juga fasilitas umum lainnya seperti jalan darat, tempat (Foto: Yeni) | |
|
|
Banjir lebih dari satu hingga empat meter merendam pemukiman warga. Akibatnya tidak hanya rumah warga yang terendam, namun juga fasilitas umum lainnya seperti jalan darat, tempat ibadah, kantor desa, sekolah yang terpaksa harus meliburkan siswanya hingga puskesmas. “Meskipun warga sudah terbiasa dengan datangnya banjir, namun tetap saja situasi ini sangat mengganggu,” ungkap Salehudin, yang di dampingi Sutopo Gasib, saat meninjau Kecamatan Muara Wis dan Kota Bangun, Selasa (2/12).
Selain meninjau langsung lokasi banjir, rombongan juga menyerahkan paket sembako dan uang tunai pada warga. Bantuan langsung diserahkan pada warga yang berkumpul di Masjid, salah satu tempat yang belum terendam banjir karena bangunnya dua lantai. “Walaupun jumlahnya tidak seberapa, namun diharapkan dapat membantu warga,” kata Salehudin, pada warga Desa Melintang Kecamatan Muara Wis. Rombongan Ketua DPRD juga meninjau lokasi banjir lainnya yang terbilang parah, seperti Desa Semayang dan Desa Pela Kecamatan Kota Bangun.
 Kedatangan Ketua dan Anggota dewan disambut dengan antusias (Foto: yeni) | |
|
|
Bagi masyarakat setempat banjir terjadi setiap tahunnya, namun bukanya semakin surut namun semakin tinggi dan memakan waktu yang lama, hingga berbulan-bulan. Menghadapi situasi ini, Salehudin mengharapkan pada masyarakat untuk bijak menyikapi hal ini. “Banjir bagi masyarakat diharapkan tidak hanya menyisahkan musibah namun juga bisa menjadi berkah,” kata Salehudin. (
pwt)