Maksimalkan Potensi Kukar Untuk Dongkrak PAD
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kukar yang masih sekitar 34 miliar per tahunnya, memang belum sebanding dengan apa yang tengah dicanangkan pemerintah kabupaten saat ini. Dengan guliran dana per desa sebanyak 2 miliar per tahunnya, dari PAD saja tidak mencukupi, melihat banyaknya desa yang tersebar di Kutai Kartanegara ini. Secara intens pemerintah kabupaten masih mengandalkan keuangan dari dana perimbangan dari pemerintah pusat. Namun, sebagai satu catatan bahwa hal itu juga seringkali tak sesuai dengan harapan. Sering terlambatnya kucuran dana serta jumlahnya yang selalu terbatas membuat banyak permasalahan di daerah ini. Salah satunya, banyak para kontraktor yang mengeluh, karena sampai dengan saat ini proyek mereka belum terbayarkan.
Dalam pantauan Komisi-komisi DPRD Kab. Kutai Kartanegara ke lapangan, memang cukup banyak ditemukan proyek-proyek yang saat ini dihentikan karena masalah keuangan. Belum lagi permasalahan proyek yang juga diberikan berbagai kelonggaran, sehingga kerap kali mengundang satu problem yang tidak hanya bagi mereka tapi juga berimbas pada pembangunan daerah ini.
Lewat hearing Komisi III DPRD dengan beberapa pihak baru-baru ini, memang banyak faktor yang turut mempengaruhi, mengapa saat ini PAD Kukar belum terdongkrak. Padahal begitu banyak potensi-potensi yang dimiliki daerah ini untuk dikembangkan dan bisa mendapatkan PAD.
Komisi III juga mengungkapkan, ke depannya pemerintah harus mempunyai target-target yang matang untuk merancang sektor apa-apa saja yang bisa mendatangkan sumber pendapatan bagi daerah. Selama ini, yang menjadi kekhawatiran banyak pihak, Pemkab masih banyak melakukan pembiayaan-pembiayaan yang besar, yang dinilai belum terlalu urgen untuk dibiayai.
Perusda Tunggang Parangan yang selama ini menjadi harapan masyarakat Kutai Kartanegara, menurut Direktur Utamanya Dahri Yasin dalam hearing dengan DPRD Kukar (02/12/2004) mengungkapkan bahwa sektor-sektor yang menjadi kewenangannya sekarang ini memang belum bisa optimal sebagai salah satu sumber PAD. Saat ini pihak Perusda masih melakukan langkah-langkah untuk pengembangan sektor-sektor yang menjadi tanggungjawab pengelolaannya oleh pemerintah daerah, antara lain Rice Processing Unit (RPU), Resort Pulau Kumala, Hotel Singgasana dan Lesong Batu serta Planetarium Jagad Raya. Dan, sekarang melakukan penjajakan dengan pihak-pihak asing untuk melakukan kerjasama di bidang perkebunan kelapa sawit, serta bidang perikanan dan kelautan.
Sejauh ini menurut Dahri Yasin diperlukan sebuah konsep marketing yang jelas yang dibarengi dengan promosi, agar ke depannya akan semakin banyak orang atau pihak yang melirik Kutai Kartanegara, sebagai daerah yang memiliki produk-produk yang bersaing serta prosfek yang menguntungkan.
(
hnf)