Musrenbang, Kecamatan Tenggarong Harapkan Perbaikan
 Anggota DPRD Kukar ketika menghadiri Musrenbang Kecamatan Tenggarong Seberang (Foto: murdiansyah) |
|
|
|
MUSYAWARAH Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Tenggarong, Kamis kemarin (18/2), mulai digelar di Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) kantor camat setempat. Acara yang secara resmi dibuka langsung oleh camat, Teguh Yulianto, itu dihadiri beberapa Anggota DPRD Kabupaten Kukar seperti diantaranya: Didi Agung Eko Wahono dari PDIP, Firnadi Ikhsan dari PKS, Aini Faridah dari PAN, Kamarur Zaman dari Golkar,Jurniansyah,SE dari PNBK dan Mus Mulyadi dari Partai Patriot.
Selain kehadiran beberapa anggota dewan dari daerah pemilihan (dapil) III Tenggarong Seberang tersebut. Tampak pula hadir dalam acara musyawarah itu sejumlah kepala Satuan Kerja Pelaksana Daerah (SKPD) daerah ini diantara: Kepala Bappeda Rusdiansyah, Kepala Bapemas Chairil Anwar, Kepala Disprindakop Rusli Rahim, dan para pesarta dari seluruh perangkat desa kecamatan setempat.
Dalam pembahasan Musrenbang kali ini, tampak ada perbedaan pada tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari dari animo peserta musyawarah yang hadir hingga melebihi kapasitas ruangan yang disediakan. Kehadiran dan antusias masyarakat tersebut, tentu saja menjadi gambaran serius harapan peserta agar perbaikan dan perubahan wilayah Kecamatan Tenggarong Seberang dapat dilakukan dengan baik.
Menuju Kebersamaan
Mus Mulyadi, mengatakan, kekompakan dan kebersamaan peserta musyawarah memang menjadi hal yang penting, terutama dalam mengawal aspirasi dan pengajuan program pembangunan. Ditambahkannya, selama ini memang tidak sedikit keinginan desa dan kecamatan yang dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini dikeranakan banyaknya aspirasi yang masuk tidak melewati proses Musrenbang di setiap kecamatan.
 Masyarakat mengharapkan perbaikan dan perubahan lebih baik dari Musrenbang (Foto: murdiansyah) | |
|
|
”Untuk itulah, kita berharap agar musyawarah kali ini dapat benar-benar berjalan baik dan transparan, serta dapat menjadi wadah perbaikan dan perubahan di setiap kecamatan,” ujar politisi dari Partai Patriot, itu.
Hal senada juga disampaikan anggota dewan Didi Agung Eko Wahono. Politisi dari PDIP ini mengajak peserta mausyawarah untuk bersama-sama mengawal Musrenbang kearah keterbukaan dan perbaikan Kecamatan Tenggarong Seberang. ”Mari kita belajar dengan pengalaman yang sudah lalu untuk kebersamaan apa yang kita putuskan. Dan tentunya yang kita harapkan bersama adalah keputusan dan usulan skala prioritas yang mengedepankan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat,” ucapnya.
Terkait dengan keterlambatan pembahasan RAPBD untuk tahun ini, Firnandi Ikhsan, menjelaskan, hal ini dikarenakan banyaknya aspirasi masyarakat yang berkembang dan terlambat masuk dalam pembahasan. Namun, sebagai wakil rakyat, perihal tersebut tetap akan dibahas dan dikawal. ”Demikian halnya dengan Musrenbang kali ini. Kami sangat berharap musyawarah perencanaan pembangunan ini dapat dikawal bersama-sama agar pelaksanaan pembangunan dapat berjalan terarah,” tambahnya.
Wilayah Garapan Tambang Batubara
Sebagai informasi. Kecamatan Tenggarong Seberang merupakan bagian wilayah Kabupaten Kukar dengan luas 437 km2 dan memiliki 18 desa/kelurahan. Kecamatan ini juga terkenal sebagai penghasil batubara. Menurut data, beberapa perusahaan tambang batubara yang ada di kecamatan tersebut diantaranya: PT Khotai Makmur (2.748 Ha), CV Baratama Makmur (58.77 Ha), PT Gerbang Dayaku (1.758 Ha), dan PT Kimco Armindo (2.459 Ha).
Sedangkan beberapa tambang batubara yang sedang melakukan eksploitasi, menurut data: KSU Agro Tunas (86.35 Ha), Koerasi Panca Usaha (85.88 Ha), Koperasi Tambang Amanah B (99.31 Ha), dan CV Bara Sejati Jaya (28.60 Ha), serta beberapa tambang lainnya.
 Tampak animo masyarakat terhadap digelarnya Musrenbang (Foto: murdiansyah) | |
|
|
Selain terkenal dengan banyaknya aktivitas tambang batubara, Kecamatan Tenggarong Seberang juga dikenal dengan sektor pertaniannya. Sebagian besar masyarakat setempat telah lama bergerak diusaha pertanian diantaranya: padi sawah, ubi kayu, dan jagung dengan luas lahan hampir mencapai 13.014 Hektar. Sedangkan untuk sub sektor perkebunan, yang menonjol dari wilayah ini adalah karet dan kenaf. Sementara itu untuk Kelapa Sawit masih dalam pengembangan. (
mr)