DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Musrenbang Akomodir Usulan Seluruh Kecamatan di Kukar

Musrenbang Akomodir Usulan Seluruh Kecamatan di Kukar


Musrenbang di Kecamatan Sebulu (Foto: dian)
MUSYAWARAH Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kali ini, digelar perzona. Hal ini untuk mempermudah dalam mengakomodir kebutuhan 18 kecamatan yang ada di daerah ini.

Kegiatan Musrenbang terbagi dalam tiga zona yaitu zona hulu meliputi Kecamatan Kota Bangun, Muara Muntai, Muara Wis, Kenohan, Kembang Janggut, dan Tabang. Zona tengah meliputi Kecamatan Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Loa Janan, Sebulu dan Muara Kaman. Sedangkan Zona pantai terdiri dari Kecamatan Anggana, Muara Badak, Marang Kayu, Sanga-sanga, Muara Jawa dan Samboja, Kegiatan Musrenbang ini mulai pada tanggal, 9 sampai 25 Fabruari 2010.

Musrenbang diagendakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), ini juga melibatkan anggota DPRD Kukar. Anggota dewan bisa hadir sesuai dengan zona pemilihannya. “Sebagai anggota DPRD Kukar nantinya bisa mencocokkan dari hasil kesepakatan–kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang rancana-rencana kerja Pemerintah Desa, Kecamatan dan rancangan kerja Pemerintah Daerah yang sudah diputuskan di dalam Musrenbang,” ungkap Sang Made Sutame, anggota DPRD Kukar.

Dikatakan, Musrenbang yang sudah di putuskan di tingkat kecamatan, maka anggota DPRD bisa mensinkronkan dengan apa yang didapat dalam kunjungan kerja maupun hasil reses yang dilakukan anggota DPRD. “Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi lagi tumpang tindih program dan saling menelikung,” katanya.



Jalan yang dikeluhkan warga (Foto: dian)
Selama ini, lanjut Sang Made Sutame, banyak usulan baik itu perorangan maupun lembaga yang tidak masuk di dalam pembahasan Musrenbang. Namun di tingkat kecamatan malah banyak yang berhasil masuk dalam APBD.

“Saya pribadi menganggap wajar-wajar saja aparat desa dan kecamatan merasa kecewa dan mengatakan Musrenbang hanya kegiatan seremonial saja, karena selama ini apa yang menjadi usulan prioritas hanya sekedar usulan biasa tidak ada realisasi dalam APBD,” ungkap Sang Made Sutame.

Dari tiga kecamatan yang dhadiri, semua mengeluhkan permasalahan yang sama, yaitu masalah infrastruktur jalan. Jalan yang ada di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Tenggarong Seberang, Sebulu dan Muara Kaman, dikeluhkan. Seluruh kepala desa mengusulkan program jalan dan perbaikan jalan. Baik jalan kampung, desa, kecamatan bahkan jalan trans kalimantan. diharapkan jalan yang mereka usulkan bisa terealisasi dalam anggaran APBD tahun 2011 akan datang, karena akses jalan merupakan urat nadi yang utama dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Kualitas dan mutu jalan yang ada tidak sesuai dengan standar yang di tetapkan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Seperti jalan di Kecamatan Muara Kaman, jalan yang dibuat baru satu tahun namun sudah mengalami rusak parah, di tambah lagi jalan Provinsi dari Tengarong Seberang menuju Sebulu dan Muara Kaman tidak ada yang mulus semuanya bergelombang.



Jalan yang dikeluhkan warga (Foto: dian)
”Masyarakat di tiga kecamatan berharap agar pihak Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur segera melakukan perbaikan secara menyeluruh, karena akses jalan merupakan paling utama untuk menopang sebagai jalur perekonomian, ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan perekonomian di wilayah tengah,” kata Sang Made Suthame (mr/pwt)