DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Komisi III DPRD Kukar Pelajari Pengelolaan Keuangan Kabupaten Malang

Komisi III DPRD Kukar Pelajari Pengelolaan Keuangan Kabupaten Malang


Komisi III DPRD Kukar Pelajari Pengelolaan Keuangan Kabupaten Malang (Foto: murdiansyah)
KOMISI III DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Malang. Dalam kunjungan ini diharapkan bisa memperoleh tambahan pengetahuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Malang mengenai Pengkajian Pengelolaan Keuangan Daerah, Pajak Daerah, Ritribusi Daerah, UMKM dan Pariwisata.

Pertemuan diadakan di ruang serba guna kantor Bupati Malang di jalan KH. Agus Salim. Diterima langsung oleh Asisten Administrasi pemerintahan Drs. H. Bambang Herry E., MSi dan Ketua Komisi C DPRD Malang Gatot Surojo, Kamis (25/3).

Kedatangan Komisi III ini mendapat sambutan yang baik dari Malang. Dalam kunjungan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang memadai terkait tema kunjungan. "Mudah-mudahan informasi yang kami berikan akan membawa hikmah serta manfaat bagi peningkatan pengetahuan semua anggota rombongan dari Komisi III DPRD Kukar," ungkap Bambang Herry.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kukar Ir.Awang Yacoub Luthman, MM menyampaikan maksud kunjungannya bersama dengan para anggota dewan diantaranya, seperti A.Gasman Gilir, H.Suriadi, H.Mus Mulyadi, Abdul Sani, Salehuddin,S.Sos, Didik Agung Eko Wahono, Heri Prasetyo Nugroho,SE Praptomao,SH dan H. Fathur Rachman.

Beberapa hal yang disampaikan oleh Awang Yacoub, salah satunya adalah mengenai bagaimana pelaksanaan dalam Peningkatan Ritribusi Pajak Daerah. "Sehingga bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), Koprasi, UMKM dan Kerjasama dengan pihak ke tiga (Swasta) dalam pengelolaan objek wisata Daerah," ungkap Awang Yacoub.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pemerintah Kabupaten Malang memberikan kemudahan antara lain berupa perijinan dan keleluasaan berusaha bagi usaha kecil dan koprasi. Disamping itu Pemerintah Malang berupaya membantu mempromosikan produk-produk andalan yang dihasilkan UMK/UMKM melalui beberapa even pameran, Propinsi dan Nasional, bahkan Internasional.

Sedangkan perkembangan Koprasi dan Usaha Kecil Menengah di Malang saat ini sebanyak 640 Unit (Katagori Stabilitas 260 Koprasi, Konsolidasi 245 Koprasi dan Rehabilitasi 135 Koprasi). Dengan jumlah anggota 257.480 Orang, Jumlah Pengurus 2.899 Orang, Jumlah Pengawas 1.107 orang dan Jumlah Karyawan 7.899 orang dengan assrt sebesar 577 Milyar 474 juta 559 ribu rupiah .

Volume usaha 859 Miliar 947 Juta 280 Ribu Rupiah , dan SHU yang di peroleh sebesar 15 Milyar 899 Juta 695 Ribu Rupiah. "Sedangkan daerah kita kalau masalah Koprasi sedikit sekali Koprasi yang bisa berkembang, koprasi yang banyak malah koprasi di bidang batu bara," kata. H. Suriadi,S.Hut



Saling bertukar cinderamata antar kedua daerah: Pemkab Malang dan DPRD Kukar (Foto: murdiansyah)
Terkait dengan Kebudayaan dan Pariwisata di malang beberapa jenis wisata diantaranya Wisata Budaya, Wisata Religi, Wisata Hiburan, Kesenian Rakyat, Wahana Wisata,Wisata Pantai / Bahari, Wisata Tirta Air, Agrowisata. Yang menjadi andalan adalah Taman Wisata Wendit, terletak di Desa Mangliawan, Kec. Pakis kurang lebih 8 Km dari pusat Kota Malang.

Objek wisata Wendit di kelola oleh dinas Pariwisata dengan luas 10 Hektar, wisata ini dibuka pada tahun 2008 setiap tahun menghasilkan pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kurang lebih 2,3 milyar. Wandit ini menjadi primadona penduduk sekitar dalam meningkatkan perekonomian dan banyak menyerap tenaga kerja tidak hanya itu Wendit menjadi andalan bagi daerah dalam mendongkrak PAD di bidang wisata.

Sebetulnya Kabupaten Kukar tidak kalah menarik dengan Kota Malang, daerah kita banyak Wisata Budaya, Wisata Religi, Wisata Pantai, Taman Wisata masih banyak Wisata yang lain. Tapi daerah kita kurang dalam mempromosikan ke daerah luar.

Oleh sebab itu kita berharap agar Dinas Instansi terkait bisa meningkatkan PAD di bidang Wisata ini. selama ini kita hanya mengandalkan PAD dari sektor pertambangan dan yang lain. "Sektor ini tidak bisa kita andalkan sepenuhnya, karena Tambang lama kelamaan akan habis, oleh sebab itu dari sekarang kita harus mempersiapkan dan meningkatkan di bidang wisata ini," ungkap Praptomo. (mr)