DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Dewan Kaji Peningkatan PAD Dari UKM Hingga Wisata

Dewan Kaji Peningkatan PAD Dari UKM Hingga Wisata


Anggota Komisi III DPRD Kukar yang menyempatkan diri berkunjung ke wisata andalan Kota Malang (Foto: murdiansyah/mr)
DALAM upaya peningkatan retribusi pajak daerah dan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), beberapa anggota DPRD Kabupaten Kukar dari Komisi III, belum lama ini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Beberapa wakil rakyat yang melakukan kunjungan studi komperatif tersebut tampak diantaranya, A Gasman Gilir, Suriadi, Mus Muliadi, Abdul Sani, Salehudin, Didi Agung Eko Wahono, Heri Prasetyo, Praptomo dan Fathur Rahman. Kunjungan ini dipimpin wakil ketua Komisi III, Awang Yacoub Luthman.

Dalam kesempatan kerjanya di Malang, Awang Yacoub, menjelaskan, kunjungan yang dilakukan Komisi III ini dimaksudkan sebagai studi komperatif terkait upaya pemerintah Kota Malang dalam pelaksanaan dan pengelolaan retribusi pajak. Selain hal itu, tujuan kunjungan juga sebagai upaya pengkajian terhadap pembinaan pemerintah setempat terhadap koperasi, unit usaha kerja masyarakat dan pengelolan obyek wisata.

Sebagai informasi, Kabupaten Malang yang secara geografis terletak di Propinsi Jawa Timur dengan luas sekitar 353486 hektar, merupakan wilayah yang terdiri dari darat, pantai dan laut. Jumlah penduduknya mencapai sekitar 2,7 juta jiwa merupakan penduduk terbesar ke-2 setelah Kota Surabaya dengan kepadatan rata-rata 764 jiwa/km2 dan tersebar pada 33 kecamatan yang terbagi dalam 378 desa serta 12 Kelurahan. Hampir 80 persen masyarakat Kabupaten Malang berada di pedesaan.

Selain hal tersebut. Kabupaten Malang juga layak menjadi pengkajian dalam pengelolaan pendapatan dan keuangan daerah. Keuangan Kabupaten Malang dari tahun ketahun terus meningkat. Berdasarkan APBD tahun 2010 kurang lebih dari segi sisi pendapatan mencapai 1 trilyun 366 milyar rupiah. Atau meningkat kurang lebih 0,4 persen dari APBD tahun sebelumnya yang besarannya 1 trilyun 360 milyar rupiah.

Peningkatan keuangan daerah juga tidak terlepas dari dukungan pemerintah pada pembinaan dan pengelolaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Seperti informasi yang didapatkan dari Komisi III, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dalam ‘memancing’ pendapatan daerah sangat memberikan kemudahan kepada pihak swasta antara lain berupa perijinan dan keleluasaan berusaha bagi usaha kecil dan koperasi. Tak itu saja, bahkan Pemkab Malang juga ikutserta membantu mempromosikan produk-produk andalan yang dihasilkan UMK/UMKM melalui beberapa event pameran, baik itu pada tingkat propinsi dan nasional, maupun internasional.

Di Malang keberadaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mendapatkan tempatnya. Perhatian Pemkab Malang terhadap keberadaan sektor ini memang sangat serius. Hal ini dapat dilihat dari data yang didapatkan, bahwa ada 640 unit Koprasi dan UKM dengan berbagai kategori (katagori stabilitas 260 koperasi, konsolidasi 245 koperasi dan rehabilitasi 135 koperasi), yang mendapat perhatian dan pembinaan pemerintah setempat.

Keberadaan koperasi dan UKM tersebut setidaknya telah memberikan bantuan bagi pihak swasta dan pemasukan bagi daerah. Dari data yang ada, jumlah anggota yang bergerak di sektor Koperasi dan UKM mencapai sekitar 257.480 orang dengan jumlah pengurus 2.899 orang, dan jumlah pengawas 1.107 orang serta jumlah karyawan mencapai sekitar 7.899 orang dengan asset sebesar 577 milyar 474 juta 559 ribu rupiah dan volume usaha 859 miliar 947 juta 280 ribu rupiah dengan SHU yang diperoleh sebesar 15 milyar 899 juta 695 ribu rupiah.

Sedangkan pada sektor kebudayaan dan pariwisata. Kabupaten Malang juga dikenal merupakan kota yang memiliki banyak tempat obyek wisata seperti diantaranya: wisata budaya, wisata religi, wisata hiburan / kesenian rakyat, wahana wisata, wisata pantai / bahari, wisata tirta air, agrowisata.

Namun dari sejumah tempat wisata yang ada, Malang juga memiliki tempat wisata andalan seperti yang terkenal Taman Wisata Wandit yang terletak di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis. Jaraknya kurang lebih 8 kilometer dari pusat Kota Malang. Objek wisata ini dikelola oleh Dinas Pariwisata dengan luas sekitar 10 hektar. Wisata ini dibuka pada tahun 2008. Hampir setiap tahunnya, wisata ini menghasilkan pemasukan PAD mencapai 2,3 milyar. Taman Wisata Wandit ini menjadi primadona penduduk sekitar dalam meningkatkan perekonomian dan banyak menyerap tenaga kerja. Bahkan bagi Pemkab Malang, Wandit telah menjadi andalan bagi daerah dalam mendongkrak PAD di sektor wisata.

Komisi III DPRD Kukar yang juga menyempatkan berkunjung ke Taman Wisata Wandit dan melihat langsung obyek wisata andalan Pemkab Malang tersebut, sangat menikmati taman wisata itu. Dukungan Pemkab Malang, terutama instansi terkait tampak dalam pengelolaan obyek wisata itu.

Komisi III juga sangat berharap, setidaknya pengembangan sektor swasta dan pengelolaan obyek wisata daerah menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan semua pihak. "Dan jika dikaji, Kukar sebenarnya juga banyak memiliki obyek wisata andalan yang bisa dikembangkan seperti yang ada di Malang," ujar Anggota DPRD Kukar, Hery Parsetyo Nugroho. (mr/hms)