DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Hutan Gundul, 300 Hektar Sawah Bukit Raya Gagal Panen

Hutan Gundul, 300 Hektar Sawah Bukit Raya Gagal Panen


Pj Bupati dan Anggota DPRD Kukar menuju lokasi banjir (Foto: dian)
USAI mendapat laporan warga, anggota DPRD Kukar serta Pj. Bupati Kukar Sulaeman Gafur dan beberapa Kepala SKPD diantaranya Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben), Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH), meninjau langsung ke lokasi banjir yang menenggelamkan 300 hektar persawahan di Desa Bukit Raya Kecamatan Samboja, Selasa (6/4).

Komisi I dan II DPRD Kukar, terdiri dari Ir. H. Sabir Nawir, Isnaini, Bahruddin Demmu, Sugiyanto, Hj. Mahdalena, Adji Dendy, Puji Hartadi,ST dan Sudirman, melihat secara langsung peristiwa yang dikeluhkan warga ini.

Akibat tingginya curah hujan debit air bertambah, mengakibatkan Sungai Buluh meluap dan menjebolkan turap penahan tanggul persawahan warga Desa Bukit Raya. Sehingga menenggelamkan kurang lebih 300 hektar, di pastikan 33 hektar persawahan gagal panen kerugian diperkirakan 100 juta rupiah lebih.

Kejadian ini tidak hanya baru kali ini terjadi, tapi sudah ketigakalinya. Kondisi ini semakin parah karena diduga resapan air di hulu sungai sudah tidak ada lagi, akibat pengundulan hutan yang di jadikan areal pertambangan batubara yang dilakukan PT.Gunung Harang Sejahtra (GHS). Perusahaan ini beroperasi tidak jauh dari persawahan warga.



Kepala Desa Bukit Raya memberi penjelasan (Foto: dian)
Sehingga ketika curah hujan tinggi maka air turun terlalu deras dari dataran tinggi menuju dataran rendah. Semakin parah karena kurang berfungsinya Setting Pound (Tanggul Kolam Pengendapan) PT. GHS mengaliri Sungai Buluh akhirnya Sungai Buluh mengalami pendangkalan.

Air yang turun dari atas terlalu deras mengakibatkan tidak tertampungnya debet air yang ada, maka air kiriman dari gunung arang meluap dan menjebol tanggul penahan banjir sepanjang delapan meter dan menengelamkan sawah dari tiga kelompok tani. Diantaranya kelompok tani Ngudi Raharjo dengan luas kurang lebih 6,75 Hektar, Kelompok Tani Kenanga dengan luas 16,50 Hektar dan Kelompok Tani Cempaka dengan luas 9.50 Hektar.

Ketiga kelompok tani inilah yang di pastikan mengalami gagal panen karena terendam banjir. "Air menenggelamkan sawah sekitar lima sampai dengan enam meter," ungkap Suraji, Ketua KTNA Desa Bukit Raya Samboja.

Areal persawahan yang terendam banjir tersebut merupakan milik warga Desa Bukit Raya yang sudah memasuki masa panen. "Bahkan sebagian sudah diarit," ungkap Wangsit.



Tanggul penahan air selebar 8 meter yang jebol (Foto: dian )
Diharapkan agar kejadian seperti ini tidak rulang lagi. "Saya selaku aparat desa mengharapka agar pemerintah daerah bisa membuatkan tanggul secara permanen dan jalan sepanjang tiga kilometer menuju persawahan agar bisa di semenisasi, karena jalan yang ada merupakan akses utama untuk menuju ke persawahan," papar Wangsit Sukono Kepala Desa Bukit Raya (mr)