Speedboat yang digunakan Komisi II DPRD Kukar (Foto: gugun)
Masih ingat dengan kejadian tenggelamnya speedboat di Muara Kaman yang menewaskan 9 warga. Nyaris saja, kejadian tersebut terulang lagi. Kali ini, yang nyaris menjadi korbannya adalah rombongan Komisi II DPRD Kukar.
Mereka adalah Zainuddin Arhap (Partai Patriot), Arief Arizal (Gerindra), Kamarus Zaman (Golkar), Khairil Anwar (PKS), Sudarto (PDI Perjuangan) dan Sudirman (PAN). Selain itu ada juga staff Komisi II DPRD Kukar Rian dan Sekretaris Gerindra Kukar, Masliansyah, serta satu motoris dan dua asistennya. Termasuk awak Surat Kabar Harian (SKH) Express,dan Majalah DPRD Kukar Garda Rakyat yang kebetulan ikut dalam kunker ke Tabang tersebut.
Berangkat dari Tenggarong, Jumat (07/05), pukul 08.00 Wita lalu, dari Tenggarong, sepertinya tidak ada firasat apapun. Bahkan perjalanan berjam-jam menuju Tabang tidak mengalami kendala apapun. Barulah kejadian yang menegangkan tersebut terjadi ketika memasuki Tabang.
Sekitar beberapa kilometer dari Gunung Sari, Tabang, penumpang speedboat milik Sekretariat DPRD Kukar tersebut langsung dikejutkan adanya air yang menggenangi lantai dalam. Kontan saja, salah satu asisten motoris meminta agar speedboat segera berhenti.
“Stop dulu. Kita cek speeboat dulu,” kata seorang asisten motoris. Kontan saja, speedboat tersebut berhenti di tengah sungai dan mesin segera dimatikan oleh motoris.
Setelah berunding, akhirnya disepakati untuk terus melanjutkan perjalanan karena jarak ke Desa Sidomulyo tidak lama lagi. Kendati tetap jalan, namun salah seorang asisten motoris tetap berusaha mengeluarkan air secara manual.
Keesokan harinya, Sabtu (08/05) seusai sarapan, rombongan mengira speedboat yang bocor tersebut masih normal saja. Sehingga rombongan tetap memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Tenggarong. Bahkan sempat makan siang di Desa Kembang Janggut.
Rombongan Komisi II DPRD Kukar (Foto: gugun)
Komisi II DPRD Kukar pun sempat melakukan peninjauan proyek pembangunan jalan Kelekat-Tabang. Beberapa anggota dewan menempuh perjalanan darat, tepatnya di Desa Bukit Pinang, Kembang Janggut. Sedangkan sisanya berada di dalam speedboat. Akhirnya rombongan kembali bertemu di dermaga milik REA Kaltim.
Saat menjemput rombongan yang sebelumnya melakukan peninjauan proyek, tampak dari kejauhan kondisi speedboat miring. Kendati demikian rombongan tetap melanjutkan perjalanan dengan kondisi spedboat yang memprihatinkan tersebut. Terlihat salah seorang asisten motoris terus berusaha mengeluarkan air. Bahkan pembuangan air dalam speedboat tersebut dilaporkan normal.
Namun sekitar setengah jam dari dermaga Rea Kaltim. Disaat seluruh penumpang sedang asyik bergurau soal kondisi speedboat dan pengalaman bencana saat menggunakan pesawat, salah seorang anggota Komisi II DPRD Kukar, Sudarto berteriak. “Ada air-air. Airnya sudah sampai sini,” kata Sudarto sembari menunjuk lokasi genangan air yang kebetulan tepat berada di bawah tempat duduk Khairil Anwar asal PKS.
Kontan saja politisi PDI Perjuangan tersebut berdiri sembari mengangkat tas kecil miliknya. “Cepat cari desa. Kita menepi dulu. Daripada nanti tambah parah,” kata Arif Arizal asal Gerindra. Melihat sebuah tempat pemandian di sekitar sungai, motoris langsung menyandarkan speedboatnya. Tak lama kemudian, beberapa penumpang termasuk dua orang yang menumpang keluar dari speedboat. Terlihat Khairil Anwar berusaha menghubungi sesorang. Sedangkan Sudirman tampak emosi dan Sudarto serta Kamarus Zaman tampak terlihat tenang. Sementara Zainuddin Arhap tetap berada di dalam speedboat.
Setelah dilakukan perundingan, barulah disepakati speedboat tetap jalan. Kali ini tujuannya bukan di Tenggarong, melainkan sampai Kota Bangun. Selanjutnya menempuh jalur darat menuju Tenggarong.
Dalam kondisi speedboat miring tersebut Khairil Anwar, Sudirman, Rian bersama Express memutuskan untuk duduk di luar. Yakni dibagian depan speedboat dan atap. Sedangkan yang lainnya berada di dalam. Namun kursi penumpang bagian kanan dikosongkan.
Sekitar 4 jam berada di atas Sungai Belayan menggunakan speedboat miring, rombongan tiba dengan selamat di Kota Bangun. Untuk selanjutnya menggunakan mobil menuju Kota Bangun. Sampai berita ini diturunkan belum ada kabar mengenai nasib speedboat tersebut.
“Seharusnya perawatan untuk speedboat ini dikontrakkan. Untung tidak tenggelam,” cetus Sudirman. Kendati ditimpa musibah, namun secara keseluruhan, kunker Komisi II DPRD Kukar ke Tabang tetap berjalan dan tidak mengalami masalah. (Gugun/Mr)