Komisi II DPRD Kukar Tidak lanjuti Laporan Masyarakat
 Komisi II meninjau semenisasi jalan jalur Desa Lebak Mantan Kecamatan Muara Wis (Foto: Murdian) |
|
|
|
BULAN Ramadhan tidak membuat aktivitas Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) terhenti dalam melakukan pengawasan pembangunan. Walau panas terik di siang bolong, tidak membuat ciut dalam melakukan pengawasan di lapangan.
Komisi II yang dipimpin langsung Ir. Awang Yacob Luthman,MM dan didampingi H.Abu Bakar Has, H. Khairil Anwar Effendi, H. Syahrani, Sudarto, Puji Hartadi, Sudirman, Arif Afrizal dan staf Ahli komisi melakukan inspeksi mendadak (Sidak). Satu satu proyek yang menjadi perhatian adalam semenisasi jalan jalur Desa Lebak Mantan Kecamatan Muara Wis Puandan-Kuyung. Proyek jalan sepanjang 17,4 km itu dikerjakan tahun 2007 hinga tahun 2010 dan sudah menyerap angagaran puluhan miliar rupiah.
 Komisi II sudah melihat langsung kondisi Fisik jalan (Foto: Murdian) | |
|
|
Ketua Komisi II Awang Yacob Luthman mengatakan, sidak dilakukan sebagai tanggapan atas pengaduan masyarakat ke Komisi II DPRD Kukar. Warga mempertanyakan pengerjaan jalan tersebut yang sampai saat ini belum kunjung rampung dan sudah menelan anggaran dari APBD Kukar sebanyak puluhan miliar rupiah.
"Kami Komisi II sudah melihat langsung kondisi Fisik jalan di lapangan, meskipun tak teralalu mendalam secara tknis kami melihat hasil pekerjaan yang sudah dilaksanakan cukup baik," kata Awang Yacuob.
Dikatakan, namun demikian, Komisi akan menindak lanjuti dengan berkoordinasi dengan dinas pekerjaan Umum (PU) untuk mengetahui secara jelas kondisi fisik dan volume pekerjaan.
 Pembangunan Jalan ini telah memakan waktu empat tahun anggaran, yaitu sejak tahun 2007 (Foto: Murdian) | |
|
|
Menurutnya, pada empat tahun terakhir yaitu tahun 2007,2008,2009, dan tahun 2010, proyek tersebut selalu dianggarkan melalui APBD Kukar. Dengan dana yang bervariasi tiap tahun anggaran. Hingga tahun 2010 total anggaran yang dialokasikan hampir mencapai sekitar 70 miliar rupiah. "Yang perlu dipertimbangkan sebenarnya yaitu mana yang termasuk jalan primer dan mana jalan yang sekunder," katanya.
Dikatakan, jalan primer tentu harus mempertimbangkan volume atau jumlah pemakai jalan serta manfaat jalan tersebut dalam meningkatkan perekonomian. Seperti jalan itu (semenisasi Lebak Mantan, Puan dan - Kuyung) memang perlu ditingkatkan tetapi mungkin cukup dengan aspal saja.
Sementara itu, H. Syahrani mengatakan mencium ada yang tak beres dalam proyek itu. Ia mengatakan dapat memahami anggaran proyek itu dialokasikan bertahap setiap tahun anggaran karena pekerjaan itu tidak bisa dikerjakan sekaligus. Namun dapat ditanyakan jika ada item pekerjaan terkesan dianggarkan beberapa kali.
Diketahui sejak tahun 2007 sudah mengalokasikan dana sekitar RP 9 miliar Rp 11 miliar untuk pelebaran badan jalan, tibunan, agregat dan pengerasan. Namun tahun 2008 dianggarkan lagi untuk pengerasan sepanjang 1,5 meter dan tahun 2009 ada lagi rigid dan agergat. "Selanjutnya untuk semenisasi tahun 2008 sepanjang 4 Km dan 6,8 km tahun 2010. Akan kita kaji kontrak kerjanya," Kata Syhrani.
(
Murdian)