PPMB Minta Pemkab Cermat Sikapi Defisit Anggaran
 Ketua Persatuan Pengusaha Muara Badak (PPMB) (Foto: Roman) |
|
|
|
MUARA BADAK – Defisit APBD Kukar 2010 yang mencapai Rp688 miliar, membuat resah pengusaha yang tergabung dalam Persatuan Pengusaha Muara Badak (PPMB). Mereka berharap Pemkab dan DPRD lebih cermat dalam menyikapi persoalan defisit anggaran ini.
"Hendaknya isu defisit ini ditiupkan bukan untuk tujuan meresahkan,ungkap Ketua Persatuan Pengusaha Muara Badak (PPMB), Musallal Askari.
Dikatakan, apalagi dampaknya juga akan menimbulkan polemik berkepanjangan. Justru yang harus terbangun adalah rekonsiliasi semua komponen usai Pemilukada ini. "Ke depan kita ciptakan integritas dan kompetensi yang kuat dalam mengawal terwujudnya misi dan visi Program Gerbang Raja. Kalau memang terjadi defisit APBD 2010, idealnya harus melalui solusi yang proporsional tentunya tidak harus membebankan sepenuhnya kepada APBD 2010" katanya.
Menurutnya program Gerbang Raja dengan mengusung Hak Rakyat Untuk Sejahtera (HARUS), sebaiknya lebih awal merumuskan beberapa regulasi berupa peraturan daerah (Perda) terhadap percepatan pembangunan segala sektor. Terutama Perda RTRW sebagai kerangka acuan terhadap perencanaan pembangunan yang lebih kompeten, terarah dan proporsional.
Terkait isu defisit, Pengurus Persatuan Pengusaha Muara Badak sudah menyurat ke DPRD Kutai Kartanegara pada 2 Agustus 2010 lalu. Dengan maksud meminta hearing untuk meminta klarifikasi terhadap isu defisit anggaran ini, namun sampai kini belum ada konfirmasi dari DPRD.
"APBD 2010 Kukar sudah ditetapkan melalui paripurna DPRD, tapi kalau wacana yang pada akhirnya defisit harus dipaksakan dengan mengurangi nominal APBD 2010, apakah tidak menimbulkan konsekwensi hukum atau politik yang pada akhirnya masyarakat akan menjadi korban," kata Sekjend PPMB, Ibrahim Kamil, SH. (
Mr)