DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Komisi IV Sidak di Tiga Sekolah

Komisi IV Sidak di Tiga Sekolah


Kondisi SMP Negeri 7 di jalan Raya Tenggarong-Kota Bangun Km 14 Desa Loa Ipuh Darat (Foto: MR)
KOMISI IV DPRD Kukar melakukan inspeksi mendadak ( Sidak) ke beberapa sekolah diantaranya ke SMP Negeri 7 di jalan Raya Tenggarong-Kota Bangun Km 14 Desa Loa Ipuh Darat. Rombongan diterima langsung kepala sekolah SMPN 7 Yudi Murdani M.S.PD, M.Pd dan didampingi beberapa orang guru. selasa (5/10) ke

Dipimpin oleh Suriadi, anggota Komisi IV seperti Kamarur Zaman, H. Ilyas Ibrahim LC, H. Sutopo Gasip ,S.Pd,. M.Pd dan Jurniansyah SE, langsung meninjau Sekolah SMP 7. Sekolah yang baru berdiri pada 2009 yang di resmikan langsung ketua DPRD Kukar pada saat itu, yang sekarang menjadi Bupati Kukar Rita Widyasari, S.Sos.,MM.

Sekolah ini terletak agak jauh dari pemukiman penduduk dan lahan yang ada masih mengunakan lahan Desa Loa Ipuh Darat. Dengan luas 7 hektar, dipakai sekolah sekitar ½ hektar dan pihak sekolah minta agar lahan yang seluas 7 hektar di minta kurang lebih 5 hektar untuk penambahan ruang kelas.

Hal ini karena ruang kelas yang ada masih sangat kurang. Demikian halnya dengan tenaga pengajar, yang PNS maupun Tenaga Honor. Bahkan akses jalan yang ada menuju sekolah masih menggunakan jalan setapak jika terjadi musim hujan murid-murid tidak bisa menggunakan sepatu, karena jalannya becek.

"Kami mohon Komisi IV bisa mengakomodir dan mendukung apa yang menjadi usulan dan permohonan baik yang ada di Dinas Pendidikan Kukar maupun secara langsung ke Komisi IV," ungkap Yudi Murdani.



Komisi IV juga meninjau kondisi sekolah SMPN 3 Tenggarong (Foto: MR)
Usai mengunjungi SMPN 7, Komisi IV melanjutkan ke sekolah SMPN 3 Tenggarong, dan diterima langsung kepala sekolah Desatim, S.Pd., M.Pd. Sekolah SMPN 3 yang letaknya berhadapan langsung dengan Universitas Kutai Kartanegara ini juga sangat memperihatinkan. Bangunan yang ada tidak tertata dengan rapi, sehingga terlihat sangat kumuh.

Gedung sekolah yang baru dibangun sudah mengalami kebocoran, ruang guru masih menggunakan aula sekolah. Pagar sekolah terlihat mangkrak alias belum selesai sudah hancur. "Hampir semua bangunan terlalu rendah, saya sangat prihatin melihat kondisi sekolah kita, saya melihat sistem perencanaan tidak matang dan asal jadi proyek," kata H. Ilyas Berahim LC.



SDN 022 di Jalan Haruan Timbau Tenggarong, kondisinya juga cukup memprihatinkan (Foto: MR)
Setelah SMPN 3, Komisi IV melanjutkan melakukan peninjauan ke sekolah SDN 022 di Jalan Haruan Timbau Tenggarong. Sekolah yang masih menggunakan bangunan kayu terdiri 6 kelas sangat memprihatinkan cenderung tidak terawat.
Plapon banyak yang terkelupas dan lepas, lantai sekolah banyak berlubang, atap sekolah bocor.

Jika turun hujan halaman sekolah terendam banjir dan tidak bisa digunakan untuk upacara apel. Bahkan ruang guru terpisah, terlihat sangat kecil dan sempit.

Untuk diketahui dalam sidak SDN 022 Timbau, rombongan Komisi IV hanya ditemui salah seorang ibu guru. Sedangkan kepala sekolah tidak ada di lokasi.

Dalam waktu dekat komisi IV akan panggil Dinas Pendidikan Kukar dan kepala sekolah yang bersangkutan kita minta agar mengevaluasi pekerjaan yang ada. "Sebelum melakukan pembangunan harus dilakukan perencanaan melalu konsultan, sarana dan parasarana sekolah harus dilengkapi," kata Suriadi.

Dikatakan, bangunan belum satu tahun baru ditempati sudah mengalami kebocoran. "Kami selaku anggota DPRD yang membidangi salah satunya pendidikan sangat prihatin dengan dunia pendidikan Kukar," katanya.

Untuk sekolah dalam kota Tenggarong saja banyak sekolah yang rusak apalagi yang ada di pelosok desa yang sangat jauh di pedalaman. "Mungkin lebih parah lagi dari pada yang ada disini," katanya. (MR)