PT. TOTAL HARAPKAN PERDA LALULINTAS AIR
 PT. TOTAL HARAPKAN PERDA LALULINTAS AIR (Foto: MR) |
|
|
|
Komisi I DPRD Kukar, melakukan kunjungan ke Kecamatan Samboja dan melakukan pertemuan dengan manajeman PT Total E & P Indonesia di Ruang Sini Marum Komplek Total E & P Indonesia Kecamatan Samboja, Sabtu (20/11) lalu.
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai tindaklanjuti aduan masyarakat ke Komisi I DPRD Kukar terkait dengan program kegiatan Comdev perusahaan yang saat ini lebih disebut Corporate Sosial Responsibility (CSR).
Rombongan Komisi I DPRD Kukar yang dipimpin langsung ketua komisi Guntur ,S.Sos dan didampingi beberapa orang Anggota diantaranya Ir H Sabir Nawir, Trisno Widodo,SH, Firnadi Ikhsan, S.Pdi dan H. Hayansyah, rombongan DPRD diterima langsung Yayat Hidayat dari BP-Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi , Asef Gunawan Bagian produksi dan Leo Tobing bagian Corporate Social Responsibility (CSR ).
 Kita berharap adanya kerja sama pihak masyarakat dengan perusahaan dalam meningkatkan perekonomian d (Foto: MR) | |
|
|
Banyak persoalan yang dibahas dalam pertemuan Dewan dan PT. Total Indonesia diantaranya masalah menurunya dana bagi hasil di Kabupaten Kukar di Bidang Migas. Masalah tenaga kerja, Peningkatan Sumber Daya Manusia, CSR, Masalah Trasportasi, Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA) dan Kerja sama di bidang pembangunan Komisi I yang membidangi Hukum dan Pemerintahan diantaranya salah satunya Bidang Tenaga Kerja, Sosial dan Perijinan.
"Kita berharap semua pelaku usaha dan bisnis baik yang bergerak di bidang Perkebunan, Pertambang Batu Bara maupun Migas, harus memiliki multi player efek bagi perekonomian daerah, Memberi kontribusi dan peningkatan kesejahtraan terhadap kehidupan masyarakat yang ada di Kukar," ungkap Guntur ,S.Sos selaku Ketua Komisi I.
Kita juga mengingatkan kepada perusahaan PT.Total agar bisa mengutamakan kontraktor lokal dan merekrut tenaga kerja lokal karena selama ini khususnya Kecamatan Samboja dan Muara Jawa dalam pembangunan Infrastruktur, Pendidikan dan Peningkatan SDM masih kurang.
 ombongan Komisi I DPRD Kukar yang dipimpin langsung ketua komisi Guntur (Foto: MR) | |
|
|
Padahal Muara Jawa dan Samboja merupakan daerah penghasil.
"Kita berharap adanya kerja sama pihak masyarakat dengan perusahaan dalam meningkatkan perekonomian di desa, salah satunya seperti pemanfaatan sumur-sumur tua yang sudah lama tidak digunakan tapi masih produktif, masyarakat melalui Koperasi Unit Desa (KUD) atau sejenisnya diberi kesmpatan dalam mengelola dan pihak pertamina yang membeli," Ungkap Ir.H.Sabir Nawir wakil ketua komisi I.
PT. Total E & P Indonesie merupakan perusahaan minyak terbesar di dunia dibidang mingas, Sumur yang ada merupakan peninggalan jaman Belanda, sudah sekian lama produksi sedikit demi sedikit penghasilan migas semakin menurun.
Disamping banyaknya yang tua, meningkatnya volume aktivitas transportasi perairan sungai Mahakam. Kapal nelayan, Ponton batu bara (tagboat ) baik yang melintas maupun yang bertambat di lokasi pipa, sedikit banyak menganggu kelancaran produksi penyaluran minyak melewati pipa.
"Kita berharap kepada Pemerintah Daerah agar bisa membuatkan suatu Peraturan Daerah RAPERDA yang mengatur perlintasan perairan yang ada di sungai Mahakam dan pihak Dewan bisa menyetujuinya kalau tidak hasil produksi migas setiap tahun pasti menurun, jika ini turun terus menurun ini sangat berpengaruh dengan APBD Kukar," Kata Yayat Hidayat BP-Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi. (
MR)