DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Atraksi Malam Mecaq Undat, Ketua DPRD dan Suami Bupati Kukar "Saling Serang"

Atraksi Malam Mecaq Undat, Ketua DPRD dan Suami Bupati Kukar "Saling Serang"


Malam ramah tamah (Foto: dian)
MALAM ramah tamah sebelum digelar acara Mecaq Undat yakni acara syukuran pesta panen padi, Bupati Kutai Kartanegara (kukar) Rita Widiyasari didampingi Ketua DPRD Kukar H. Salehudin beserta Anggota H. Abdul Sani, Guntur,S.Sos, Salehuddin,S.Sos,.S.Pil dan Asisten I H. Chairil Anwar SH,.M.Hum dan beberapa Kepala SKPD Kukar, Senin malam (2/5) di Lamin Bioq, Desa Ritan, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara

Untuk pertama kali para pejabat yang dihormati disuguhi Tarian datu julun Nyelama Sakeh tarian ini merupakan tarian untuk perkenalan dan persahabatan terhadap tamu yang datang berkunjung ke Desa Ritan dan Desa Tukung Ritan.

Tujuan adalah agar terjadi keakraban dan perkenalan dengan tamu, sehingga rasa malu, sungkan, segan, untuk berkenalan dengan mudah hilang, kerena lewat tarian perkenalan dan persahabatan inilah akan mudah mengenal lebih dekat dengan tamu yang datang berkunjung di Desa Ritan.

Tarian ini mengekspresikan penghargaan dan penghormatan terhadap Ibu Bupati, Ketua DPRD Kukar beserta Rombongan, serta tamu dan undangan lainya dengan harapan akan terjalin hubungan persaudaraan yang erat dengan masyarakat yang ada .



Bupati menunjukan kebolehan menari (Foto: dian)
Ibu Bupati diberi kesempatan untuk menunjukan kebolehan menari dengan berpakaian Dayak Kenyah Lepok Tukung, ditemani Ibu Camat Tabang dan Kab Bag Humas Pemkab Kukar Sri Wahyuni.

Tidak hanya Bupati yang diberi kesempatan untuk menari tapi Ketua DPRD Kukar dan Suami Bupati Kukar Beni juga diminta untuk menunjukan kebolehan untuk menari. Salehudin dan Beni di pasangkan pakaian perang suku Dayak Kenyah, malam keakraban semakin meriah disambut tawa para penonton saat melihat kedua pejabat ini menari menggunakan senjata parang dan tameng sebagai pelindung jika diserang musuh, perkelahian semakin seru yang saling menyerang demi untuk memperebutkan seorang gadis Dayak Kenyah yang berkulit putih bersih dan parasnya cantik jelita.



Perkelahian saling serang (Foto: dian)
Bupati dalam sambutanya mengharapkan Adat merupakan suatu warisan budaya dan wisata budaya leluhur yang telah dilaksanakan secara turun temurun dari generasi ke generasi di dalam komunitas Dayak Kenyah kehususnya Dayak Kenyah Lapoq Tukung yang ada di tanah Borneo/Kalimantan Timur.

Karena tradisi seperti ini sudah hampir punah, padahal ini merupakan ciri khas atau identitas yang sangat menonjol sebagai penduduk asli Kalimantan Timur, saya berharap budaya seperti ini kita harus tonjolkan kembali, tradisi ini salah satu objek wisata yang sangat disenangi para tamu baik domestik maupun mancanegara.

Wisata kita harus bangkit kita tidak mau hanya tergantung dengan Sumber Daya Alam (SDA), SDA kita tidak bisa diperbaharui seperti Kayu, Minyak Bumi, dan Batu Bara, lambat laun akan habis. "Saya minta Dinas Pariwisata kita bisa membina dan mengembangkan tarian-tarian dengan cara mencarikan Koreografer Tari agar tarian yang ada bisa menarik enak di lihat dan berkembang," ujar Rita. (Mr)