Erau Ditutup Dengan Upacara Belimbur
 Bupati Kukar Rita Widyasari (Foto: dian) |
|
|
|
PESTA adat Erau Tempong Tawar 2011 telah ditutup secara resmi oleh Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy di Museum Mulawarman Tenggarong, Minggu (10/7).
Erau diakhiri dengan prosesi turunnya dua ekor reflika Naga Erau dari Museum Mulawarman untuk dilabuh (dilarung) perairan di Kutai Lama Kecamatan Anggana atau disebut dengan prosesi Ngulur Naga, kemudian dirangkai dengan upacara Belimbur.
Prosesi adat ini menjadi perhatian dan ditunggu-tunggu masyarakat Kukar, khususnya masyarakat yang datang menghadiri acara penutupan Erau 2011.
Penutupan Erau tersebut dihadiri Bupati Kukar Rita Widyasari, Wakil Bupati Kukar HM Ghufron Yusuf, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura HAM Salehuddin II bersama kekerabatan Keraton, Sekretaris Kabupaten Kukar HAPM Haryanto Bachroel.
 Ngulur Naga (Foto: dian) | |
|
|
Selain kerabat kesultanan Kukar dan jajaran Pemkab Kukar, tampak hadir Ketua DPRD Kukar Ir H Awang Yacuob Luthman,MM dan beberapa anggota DPRD Kukar Acara juga dihadiri tamu dan undangan penting lainya diantaranya Wali Kota Bontang Adi Darma dan Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail serta masyarakat yang antusias menyaksikan secara langsung acara tersebut.
Bupati Rita Widyasari mengatakan, turunnya reflika naga dan dilabuh ke Kutai Lama menandai berakhirnya penyelenggaraan Festival Erau dengan tajuk Tempong Tawar di Tanah Kutai 2011 yang telah berlangsung selama sepekan yaitu dari 3 sd 10 Juli 2011.
Erau merupakan lambang kebesaran Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Mengulur atau membawa sepasang naga dari Museum Mulawarman ke Kutai Lama merupakan rentetan ritual yang sampai hari ini tetap menjadi agenda yang tidak bisa dipisahkan. “Sebagai suatu proses untuk pembersihan diri sekaligus memohon perlindungan dari Allah SWT,” kata Rita.
Dikatakan, Erau merupakan ikon produk kepariwisataan di Kukar dan Kaltim pada umumnya, untuk itu ia berharap agar seluruh stake holder yang ada diKukar, untuk dapat bersama-sama berbenah, dengan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung yang lebih baik, sehingga Erau mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Kukar dan menyaksikannya.
Menurut Rita, Pemerintah Kukar akan selalu melakukan inovasi dalam upaya pengembangan kepariwisataan di Kukar. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung sangat mutlak dibutuhkan, sehingga wisatawan suka datang ke Kukar baik dalam rangka mempelajari keunikan dan keanekaragaman Kutai yaitu dari sisi riset pengembangan maupun dari intertainmen.
 Siram- Siraman (Belimbur) (Foto: dian ) | |
|
|
“Pemerintah Kukar selalu komitmen untuk menjadikan kota Tenggarong sebagai salah satu kota tujuan wisata yang terkenal tidak saja di Indonesia namun juga sampai ke mancanegara, seperti kota-kota lain di Indonesia, dengan terus mengembangkan potensi keprawisataan yang dimiliki,” ujar Rita.
Sementara dalam sambutannya Gubernur yang dibacakan Wagub Farid Wadjdy, Erau kali ini bukan hanya sekedar ungkapan rasa syukur terhadap pelestarikan dan pengembangan seni dan budaya maupun adat istiadat semata.
Erau kali ini merupakan salah satu event untuk mensukseskan program tahun kunjungan wisata Kaltim, khusunya budaya nasional. “Oleh sebap itu marilah kita kemas dan kita kembangkan adat budaya kita agara bisa meningkatkan Pendapat Asli Daerah (PAD) Kukar di bidang pariwisata,” ungkap Farid.
(
Mr/pwn)