DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: AWANG masuk Kantor, Lari diusir Massa Pegawai Honor

AWANG masuk Kantor, Lari diusir Massa Pegawai Honor


Awang Darma Bakti di kawal Pasukan Bersenjata menuju Mobil Panser Polisi (Foto: Awi)
Lagi-lagi gerakan moral ribuan massa kembali melakukan aksinya. Demontrasi kali ini cukup mencekam menyusul kedatangan H Awang Dharma Bakti (ADB) ke Kota Tenggarong. Memasuki hari ke sepuluh (Selasa 21 Desember), massa gabungan dari berbagai elemen masyarakat diantaranya para pegawai honor dari Forum Tenaga Honor Kutai Kartanegara (FTHK), berhasil ‘usir’ ADB. Dengan mobil Panser Polisi ADB dilarikan ke Samarinda, massa pun melempari dengan berbagai benda ditangan.

Awalnya, massa melakukan aksi demo dan berorasi di depan Kantor DPRD, tuntut SK ADB sebagai Pejabat Bupati Kukar. Ditengah-tengah meneriakkan kekecewaanya lantaran H Syaukani HR selaku bupati kesayangannya dilengserkan oleh Gubernur Kaltim, massa mendengar informasi tidak sedap. Aksi yang semula tertib dan damai, hampir berubah menjadi anarkis karena mengetahui ADB telah berada dikantor bupati.
Informasi yang diterima bahwa pagi-pagi sekali dengan cara menyelinap ADB berhasil memperdaya para Demonstran yang berkemah dihalaman Kantor Bupati. Kemudian mengundang para pejabat untuk Rapat Koordinasi.



Tampak Awang memasuki mobil Panser Polisi dengan bergegas (Foto: Rin)
Diruang Rapat telah hadir Asisten III Chairil Anwar, Asisten II Drs. Ec Aji Bambang Bachroel MM, Kepala BKD Drs. Susanto, beberapa orang Kepala Bagian dan Staf. Mereka merencanakan untuk mengadakan Rapat Koordinasi bagi Pejabat Eselon II dan Esselon III pada hari Jum’at nanti dengan Topik Sosialisasi UU No 32 Tahun 2004.

Massa yang semula berorasi di Gedung DPRD mendengar Informasi tersebut mengalihkan sasaran demonya ke Kantor Bupati. Dengan teriakan dan pidato kemarahan massa berhasil memaksa beberapa anggota dewan terdiri Wakil Ketua Hj Joice Lidya, Anggota Suryadi SHut dan H Abdurahman, melakukan long mars dari Gedung DPRD ke Kantor Bupati.



Massa yang bersiap menuju Kantor Bupati (Foto: Rin)
Setelah tidak puas dengan penjelasan Asisten III Chairil Anwar, Massa yang tampaknya emosi berusaha masuk kedalam Kantor Bupati. Setelah melakukan berbagai negoisasi dengan pihak keamanan, diperoleh kesepakatan mengutus 15 orang Korlap untuk melakukan swiping di kantor bupati yang dijaga super ketat pihak keamanan. Korlap perwakilan massa tidak berhasil menemukan ADB yang ternyata telah meninggalkan kator bupati dibawah kawalan bersenjata lengkap. Menggunakan mobil Panser, ADB kembali menuju Samarinda .

Meskipun massa berhasil mengusir ADB, namun emosi dan kecewa berat masih mengelayut diwajah para pengunjuk rasa. Kemudian mereka melakukan orasi yang isinya mengecam keberadaan ADB. Kehadiran orang Suwarna di Kota Tenggarong itu merupakan bukti pembenaran arogansi dan ambisinya untuk mengobok-obok keberhasilan pembangunan di daerah ini. Massa lantas menduduki kantor bupati yang merupakan simbol legitimasi pemerintahan itu. Bagaimana selanjutnya, tentu penuh ketidak pastian, jalannya Pemerintahan terhambat dan gelombang massa akan semakin besar dan menjadi-jadi.

(GdR)