Awang Yacoub Luthman Kunjungi Sekolah Yayasan Bhakti Loa Janan
 Ketua DPRD Kukar saat memberikan penjelasan (Foto: dian) |
|
|
|
BANYAKNYA minat siswa yang melanjutkan sekolah di SMK, menarik perhatian Ketua Sementara DPRD Kukar Awang Yacoub Luthman, mengunjungi Yayasan Pendidikan Bhakti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), belum lama ini.
Sekolah yang berdiri pada tahun 1974 yang berstatus Terakreditasi B(Diakui) Siswanya sudah banyak yang berprestasi baik tingkat Kabupaten, Provensi maupun tingkat Nasional. Dengan status tersebut pihak yayasan terus berupaya mengembangkan SMK kejuruan yang saat ini sedang berjalan.
SMK Bhakti memiliki tiga jurusan yakni Jurusan Alat Berat, Mekanik Otomotif dan Teknologi Informatika. “Kita terus berupaya mencetak generasi yang unggul dan berkualitas dalam menghadapi tantangan masa depan, dimana jurusan alat berat tersebut merupakan jurusan yang langka di dunia pendidikan, dari sebab itulah kita mengedepankan tenaga ahli yang berkualitas mandiri dan terampil,” kata Ketua Yayasan Bhakti,” papar Ketua Yayasan Ardiansyah.
 Salah seorang guru yayasan bhakti (Foto: dian) | |
|
|
Dikatakan, kami sangat berharap 2012 sekolah SMP/SMK Yayasan Bhakti bisa mendapatkan suntikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari Pemerintah Daerah untuk penambahan ruangan.
Saat ini ruangan kami sangat terbatas untuk SMP Bhakti 5 lokal dengan jumlah siswa 200 dan SMK Bhakti 14 lokal dengan 1.882 murid. “Sekolah kami masih membutuhkan bantuan untuk penambahan lokal, Perpustakaan, Leb Bahasa, Leb Komputer, Ruang Guru dan Wc, selama ini hampir 70% pembiyayaan bangunan yayasan ditarik dari sumbangan orang tua murid dan sisanya 30% bantuan dari Provinsi dan Pemerintah Pusat,” kata Ardiansyah.
Sedangkan yang mewakili komite sekolah salah satu orang tua murid mengeluhkan disamping biaya buku dan iuran sekolah yang terlalu mahal. Sementara sebagian besar orang tua murid disini banyak yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). “Jika kami dibebani lagi dengan sumbangan bangunan ini terlalu memberatkan, kami mohon ketua dapat mencarikan solusi yang tepat untuk sekolah Bhakti,” kata Muhammad, Ketua komite Orang Tua Murid.
 Awang Yacoub Luthman bersama pihak yayasan meninjau bangunan sekolah (Foto: dian) | |
|
|
Awang Yacoub, yang sebelum terjun di dunia politik sudah lama berkecimpung di dunia pendidikan, salah satunya pembina sekaligus dosen STE Ketopong Tenggarong, dalam hal ini sangat antusias dengan pemasalahan pendidikan.
Dikatakan, persoalan pendidikan memang sangat kompleks. Seperti mahalnya biaya pendaftaran masuk sekolah dan tingginya harga buku. “Persoalan ini memang persoalan klasik yang selalu hadir dari tahun ke tahun,” katanya.
Melihat masalah ini, Awang Yacoub meminta pihak yayasan jangan memaksakan untuk menambah jumlah murid yang terlalu banyak. Disamping kurang efektif dalam menyerap ilmu apa lagi kondisi gedung sekolah sangat sedikit seperti ini. “Kalau masalah anggaran pendidikan untuk sekolah swasta sangat sulit kita alokasikan dalam APBD, bisa tapi sangat terbatas,” katanya.
Apalagi SMK Bhakti mempunyai tiga jurusan yakni Jurusan Alat Berat, Mekanik Otomotif dan Teknologi Informatika, tentunya memerlukan ruangan yang memadai untuk praktek. Sehingga menghasilkan tenaga-tenaga terampil, berkualitas dan mandiri siap menghadapi tantangan dunia kerja kita. “Tanggung jawab seorang guru tidak hanya bisa memberikan ilmu tapi kita harus bisa memberikan hati dan memberikan orang kekuatan untuk berbagi dan membuat dunia lebih terbuka (suskil) untuk memberikan lapangan pekerjaan,” harap Awang Yacoub.
(
Mr/Prw)