Suwarna Bohong, KNPI Sampai Darah Penghabisan
Gubernur Kaltim Suwarna AF membantah di Kaltim khususnya di Kutai Kartanegara tidak terjadi aksi massa menolak SK Mendagri pengangkatan Awang Dharma Bakti. Padahal, memasuki hari ke sebelas pasca terjadinya dualisme kepemimpinan bupati, tiada henti-hentinya gerakan moral dari berbagai elemen masyarakat memadati kantor bupati maupun gedung DPRD. Masyarakat biasa, tokoh adat, ormas mapun OKP, tenaga honor, guru hingga siswa terus dan terus menyampaikan aspirasi.
Kebohongan yang diumbarkan Suwarna dihadapan media elektronik, disampikan LBH KNPI Kukar Agus Sofian di hadapan ribuan massa masyarakat Suku Dayak saat menyampikan aspirasinya di depan gedung DPRD.
“Suwarna telah berbohong yang katanya di Kukar tidak ada masyarakat menolak pengangkatan Awang Dharma Bakti,” kata Agus.
Dengan suara lantang dan berapi-api, Agus membakar semangat masyarakat Suku Dayak untuk tetap berjuang membela kebenaran. Masyarakat kata Agus tidak perlu takut kepada siapapun termasuk aparat keamanan yang hari ini telah berbuat brutal, selama yang diperjuangkan adalah kebenaran.
“Saya siap dibelakang anda untuk bersama-sama mendudukan kembali Syakani. Tidak perlu takut. Menyampaikan aspirasi dengan cara seperti ini tidak melanggar hukum, selama tidak anarkis,” tuturnya.
Permasalahan yang menyangkut hati nurani untuk menentukan pemimpin yang dikehendaki, telah masyarakat percayakan sepenuhnya kepada legislatif. Namun, keberadan dan kewenangan DPRD seperti yang diatur dalam pasal 42, tidak digubrisnya oleh gubenur.
“Lembaga tempat kita mengadu dilecehkan gubernur, rakyat harus tetap bersatu berjuang menegakkan kebenaran. Hidup Syaukani. Hidup Kaning,” teriak Agus yang langsung disambut massa penuh gairah.
KNPI tidak mau kalah membakar semangat massa untuk tetap mendukung Kaning dan menuntut segera dicabutnya SK pengangkatan Awang. Melalui Ketuanya Dardiansyah, sampai darah penghabisan tetap setia kepada Syaukani.
“Kami serukan kepada seluruh massa khususnya kaum muda untuk terus berjuang mempertahankan bupati kita yang cintai sampai darah penghabisan,” ujar Dardiansyah yang acap terlihat di tengah-tengah pengunjung rasa. (
GdR)