DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Jalan Diblokir Massa, Pintu Masuk Kantor Bupati "Dibakar"

Jalan Diblokir Massa, Pintu Masuk Kantor Bupati "Dibakar"


Pemblokiran Jalan dengan membakar ban bekas (Foto: Rin)
Tuntut SK Mendagri Dicabut, Unjukrasa di Kukar Jalan Terus >>

Di lembaran awal 2005 ini ternyata Kukar harus diisi dengan agenda unjukrasa menuntut dicabutnya SK Mendagri soal Pj Bupati Kukar. Kemarin merupakan aksi ke-20 kali yang dilakukan berbagai elemen masyarakat Kukar, menyampaikan aspirasinya tersebut. Di mana tentunya dalam berbagai orasi, rata-rata menghujat langkah yang dilakukan Gubernur Suwarna serta menolak kehadiran H Awang Dharma Bakti sebagai Pj Bupati Kukar.

"Gubernur Suwarna memang tidak menginginkan Kukar maju dan berkembang dengan otonomi daerah yang dimilikinya sekarang. Sehingga dengan semena-mena merekomendasikan Awang Dharma Bakti menjadi Pj Bupati Kukar. Padahal selama ini figur tersebut sama sekali tidak tahu-menahu terhadap kemajuan serta perkembangan pembangunan di Kukar," ujar korlap pengunjukrasa saat berorasi di hadapan massa.

Aksi yang digelar kemarin sedikit lebih panas ketimbang puluhan unjukrasa yang pernah ada sebelumnya. Di mana kemarin kepulan asap hitam tebal bergulung-gulung di angkasa sekitar Kantor Bupati Kukar. Ketiga pintu gerbang utama masuk ke areal perkantoran itu dibakar dengan puluhan ban bekas.

Teriknya cahaya matahari kemarin pagi sampai siang, semakin panas terasa akibat kobaran api dari ban-ban bekas yang dibakar tersebut. Tidak hanya itu, suasana panas tersebut juga membuat hal lain ikut menghangat, kendati tidak ada tindakan anarkis. Pasalnya setiap pengendara kendaraan roda 2 ataupun roda 4, dihalau massa ketika hendak melintas di badan jalan depan Kantor Bupati Kukar tersebut.

"Bapak-bapak dan ibu-ibu yang mengendari kendaraannya, kami harapkan hormati kami. Jangan melewati areal kegiatan unjukrasa kami di jalan depan kantor bupati ini. Sebab aksi kami tak lain demi memperjuangkan hak daerah Kukar sendiri. Telah diinjak-injak otonominya oleh pemerintah tingkat I dan pusat," kata korlap itu lagi.

Tak pelak lagi, dalam waktu singkat tidak ada lagi kendaraan yang bisa melintas di jalan depan kantor bupati tersebut. Petugas Satlantas Polres Kutai mengarahkan para pemakai jalan ke jalur alternatif. Sehingga walaupun mengalami sedikit hambatan, akibat badan jalan alternatif yang terbatas, namun arus lalulintas kendaraan warga tetap berjalan.

"Aksi ini akan terus kami lakukan sepanjang pihak-pihak terkait, khususnya Gubernur dan Mendagri, tidak memperdulikan situasi Kukar saat ini. Di mana sekarang kondisinya tak lagi kondusif, itu salah satunya bisa dilihat dari tidak berjalannya roda pemerintahan yang ada. Jangan sampai hal ini berlarut-larut dan berakibat buruk. Mendagri harus secepatnya mengambil langkah bijak dengan merevisi atau mencabut kembali SK yang dibuatnya soal Pj Bupati Kukar sekarang," katanya lagi.

Unjukrasa yang digelar sejak pagi-pagi buta kemarin berakhir sekitar jam 2 siang. Namun sampai jam 5 sore masih saja terlihat kepulan asap hitam dari ban-ban bekas yang dibakar di pinggir jalan depan Kantor Bupati Kukar tersebut. Massa yang hadir berasal dari berbagai elemen masyarakat Kukar, mulai OKP, Ormas sampai warga pedesaan sekitar Tenggarong. (idn)

(www.sapos.co.id 04-01-05)