DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Anggana Butuh Ambulan Air

Anggana Butuh Ambulan Air

PENDUDUK Kecamatan Anggana yang tersebar di pulau-pulau kecil seperti Desa Muara Pantuan, Desa Sepatin dan Desa Tani Baru memerlukan ambulan air. Tiga desa yang masih terisolir ini hanya bisa dijangkau dengan menggunakan kapal kecil ini sangat kesulitan apabila ada warga yang sakit.

Hal ini diungkapkan Camat Anggana Alamsyah, S.Sos diruang kerjanya, Selasa (26/2) saat menerima anggota komisi III melakukan kunjungan kerja. Kunjungan dipimpin oleh wakil ketua komisi III Salehuddin,S.Sos,. S.Fil dan didampingi wakil sekretaris Praptomo,SH.

Diungkapkan Alamsyah bahwa Kecamatan Anggana terdiri dari 18 Desa yang kondisi daerahnya berdelta berbentuk pulau-pulau kecil yang berbatasan dengan laut selat Makassar. Penduduknya juga banyak tersebar di pulau-pulau kecil yang mata pencaharian sebagai Nelayan, ada tiga desa yang masih terisolir susah dijangkau, bisa dijangkau hanya bisa menggunakan kapal kecil yakni Desa Pantuan, Desa Sepatin dan Desa Tani Baru.

"Yang menjadi kendala ditiga desa yang pertama dibidang transfortasi kesehatan, selama ini jika ada warga yang sakit hanya diangut menggunakan kapal kelotok yang tidak beratap (kapal kecil) kami berharap melalui komisi III bisa memback usulan kami yakni speed boat yang modifikasi menjadi Ambulan Air dengan lengkap peralatan medis yang bisa digunakan melayani kesehatan masyarakat yang tinggal dipulau-pulau kecil," ungkap Alamsyah.

Selain itu, kata Alamsyah, masalah infrastruktur jalan yang di Dusun Kampung Kajang Desa Sungai Meriam Kecamatan Anggana juga sangat sempit, rusak parah dan rawan dengan longsor. "Warga enggan pindah dari pemukiman yang ada karena mata pencaharian mereka selama ini sebagai nelayan, ini yang menjadi kendala pemerintah kecamatan selama ini mudah-mudahan dengan adanya komisi III ini ada solusi yang bisa diambil," papar Alamsyah

Menanggapi hal ini Praptomo, SH mengatakan anggota komisi III sangat berterima kasih adanya masukan pihak pemerintah kecamatan, ini menjadi catatan kami dalam pembahasan anggaran dengan pihak eksekutif. "Kami mohon sebelum ada pembahasan kami minta pihak kecamatan mengajukan secara tertulis, agar usulan yang ada komisi III bisa diakomodir seperti permintaan Speed boat sebagai Ambulan Air memang sangat dibutuhkan terutama masyarakat kita yang berada dipulau-pulau kecil yang tidak ada Puskesmas pembantu (Pusban)," ungkap Praptomo.

Dikatakan Praptomo bahwa rakyat kita mempunyai hak atas kesehatan ini bermakna bahwa pemerintah harus menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap individu untuk hidup sehat. Bukan berarti pemerintah harus menyediakan sarana pelayanan kesehatan yang mahal dan di luar kesanggupannya. Tetapi lebih menuntut pada kewajiban membuat berbagai kebijakan yang mengarah pada tersedia dan terjangkaunya pelayanan kesehatan untuk semua masyarakat kita yang ada daerah terisolir.

"Di Anggana ini salah satunya, speed boat sebagai ambulan air yang dilengkapi perawat dan peralatan medis yang nantinya secara bergilir bisa satu bulan sekali kunjungi kepulau satu dengan pulau yang lainnya," katanya. Mr
(Mr)