DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Lagi-Lagi ADB Terusir, Nyaris Bentrok Massa

Lagi-Lagi ADB Terusir, Nyaris Bentrok Massa


ADB Sesaat Sebelum Meninggalkan Kantor Pemkab Kukar (Foto: Ist)
TIADA hari tanpa demo aspirasi adalah kata yang sangat tepat di Kabupaten Kukar pasca dualisme kepemimpinan. Terhitung menginjak hari yang ke 30 tepatnya Senin 10 Januari, gerakan moral masyarakat kali cukup mencekap. Ribuan massa pendukung H Syaukani nyaris bentrok massa yang diduga pro dengan H Awang Dharma Bakti.

Sejak pagi hari, ribuan massa telah berkumpul di Halaman Kantor Bupati melakukan orasi dengan tuntutan yang sama seperti hari dan demo-demo sebelumnya. Berkumpulnya para demonstrasi gabungan dari Laskar AMPG, Laskar Suku Adat, Laskar Gerbang Dayaku, Laskar Pasar dan dari unsur masyarakat ini menyusul kabar santer ADB bakal ngantor. Ternyata benar, ADB sekitar pukul 09.00 Wita telah berada di dalam ruangan Kantor Bupati. Kedatangan ADB yang dikawal super ketat oleh aparat keamanan. Kedatangan untuk yang kedua kalinya ini, tampaknya ADB kurang percaya dengan keamanan aparat.



Massa Yang Menyerukan Pengunduran ADB (Foto: Ist)
Buktinya, pasukan IPDP (Ikatan Putra Daerah Peduli) Kaltim diikutsertakan untuk melakukan pengawalan. Kedatangan ADB ini jelas menyulut amarah massa yang tidak menghendakinya. Pasukan IPDP yang datang dari Samarinda sebanyak 4 truk ini, sesampai di halaman kantor bupati nyaris bentrok dengan massa pendukung Syaukani yang memang dari pagi sudah bersiap-siap menghadang ADB. Gerak cepat pengamanan dan pendekatan persuasif dari aparat teryata mampu meredakan amarah kedua belah pihak.

Sejak diangkat oleh Gubernur Kaltim melalui SK Mendagri, hampir setiap hari masyarakat Kukar melakukan gerakan moral penolakan terhadap ADB karena dinilai menyalahi aturan.

Saat ADB berada di dalam ruangan –entah apa yang dikerjakan- selain tertutup juga dikawal ketat, massa tiada henti-hentinya berorasi. Mereka meminta ADB segera angkat kaki dari Bumi Kutai Kartanegara.
“Kami beri waktu 15 menit kepada Awang Dharna Bakti untuk segera meninggalkan Kantor Bupati,” ancam salah seorang perwakilan massa di atas trus yang dilengkapi soundsystem.

Ancam massa, bila ADB tidak mendengarkan tuntutannya, jangan ada yang disalahkan kalau massa nekat melakan pengusiran secara paksa. Amarah massa yang tampaknya tidak terbentung lagi ini membuat aparat berfikir dua kali. Negoisasi pun dilakukan. Kepada aparat yang kali ini jumlahnya lebih besar dari hari-hari sebelumnya, massa meminta perwakilan untuk bertemu dengan ADB.

Selang beberapa menit kemudian setelah dilakukannya negoisasi, ADB melalui pintu barat nylenong keluar dengan pengawalan ketat menuju mobil yang telah disediakan oleh aparat. Sementara kekerumanan massa berada di pintu Timur. Sebelum memasuki mobil milik aparat, sambil tersenyum ADB sempat melambaikan tangan yang kurang jelas ditujukan kepada siapa. Karena tidak terlihat lambain tangan ADB itu disambut oleh orang-orang yang berkumpul di Kantor Bupati. Akhirnya mobil lapis baja dan mobil pengawal lainnya mengiringi kepergian ADB. Terdengar kabar, kepergian ADB yang sempat meninjau ruang demi ruang kantor bupati, adanya intruksi dari Kapolda. Konon Kapolda tidak berani menjamin dan bertanggung jawab adanya bentrokan massa bila ADB masih ngeyel berada di Tenggarong.

Sementara, terdengar kabar Anggota DPRD tengah melakukan Rapat Panmus membahas tiga nama yang diusulkan sebagai calon bupati. Mereka adalah Syaukani, Asisten I Husni Tamrin dan Asisten IV. Rencana, ketiga nama hasil kesepakatan Panmus ini akan dibawa dalam Sidang Paripurna, Selasa 11 Januari besok.
(GdR)