DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Warga Keluhkan Banjir ke DPRD Kukar

Warga Keluhkan Banjir ke DPRD Kukar

ANGGOTA Komisi I DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan hearing dengan masyarakat dan LSM guna membahas dampak dan penanganan banjir yang akhir-akhir ini terjadi di Kecamatan Tenggarong, Rabu (15/1).

Setidaknya banjir merendam empat kelurahan di Kecamatan Tenggarong, masing-masing Loa Ipuh, Maluhu, Jahab dan Kelurahan Loa Ipuh Darat, sejak Jumat (10/1) lalu. Banjir diduga akibat meluapnya tanggul perusahaan di hulu mahakam sungai Tenggarong. Penyebab lain, banjir parah ini disinyalir akibat penggundulan hutan.

Pertemuan dipimpin oleh Firnadi Ikhsan, Hayansyah dan Max Donald Tindage dan dihadiri warga yang tergabung dalam team Investasi Koalisi LSM dan Masyarakat Korban Banjir.

LSM menyebut nama perusahaan seperti PT Bukit Menjangan Lestari (BML), PT MHU, PT Tanito Harum Group (seperti PT Bara Permata Minim (BPM), PT Rico Bana Abadi, PT Harita Panca Utama dan PT Reyal Perdana Putratama) yang beroperasi di hulu sungai.

Dengan banyaknya tanggul dan lubang eks tambang yang terisi air ditambah dengan tingginya curah hujan maka air dari perusahaan itu langsung masuk ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Tenggarong.

Ahuy Efendi, Warga Pondok Labu Kelurahan Jahab mengatakan, dirinya bersama sejumlah warga lainnya sudah melakukan penyusuran. Pihaknya mengaku menemukan beberapa indikasi bahwa banjir ini adelah dampak tambang serta pengundulan hutan.

Berdasarkan hasil hearing, BLHD diminta untuk turun sesegera mungkin turun ke lokasi. (Pwt)