Puskesmas Prangat Selatan Kekurangan Tenaga Kesehatan
 Ilyas Ibrahim Mengungkapkan Puskesmas Prangat Selatan Kekurangan Tenaga Kesehatan (Foto: Yeni) |
|
|
|
PUSKESMAS Prangat Selatan Kecamatan Marangkayu kekurangan tenaga kesehatan, sehingga pelayanan kesehatan bagi warga sekitar sangat terbatas. Hal tersebut terungkap saat anggota Komisi IV meninjau kondisi puskesmas beberapa waktu lalu.
Kunjungan dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPRD Kukar Harunu Rasyid didampingi beberapa anggota Komisi IV lainnya. Rombongan diterima oleh dokter yang bertugas yaitu dokter Very.
Diungkapkan tujuh tenaga kesehatan yang kurang tersebut terdiri dari satu tenaga gizi dan satu tenaga penjaga dinformasikan telah mengundurkan diri artinya tidak memperpanjang lagi masa kontraknya, serta lima tenaga bidan dan perawat menurut informasi yang sampai saat ini tidak menghadap lagi ke Pimpinan Puskesmas.
Sehingga menurut dr. Very bahwa dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sangat kesulitan. Hal ini diakibatkan tujuh THL tidak lagi diberi rekomendasi oleh Pimpinan Puskesmas Prangat Selatan (tidak diperpanjang).
Namun demikian para dokter serta tenaga perawat serta bidan harus ekstra bekerja untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat. "Mau tidak mau mereka harus bekerja mulai pagi hingga pada sip jaga malam.Hal ini dilakukan, karena Puskesmas Prangat Selatan merupakan Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan buka 24 jam (UGD 24 jam dan Rawat Inap 24 Jam), termasuk persalinan 24 jam," katanya.
Sesuai dengan kebutuhan Puskesmas ini memerlukan tenaga gizi, mengingat gizi buruk dan gizi kurang didaerah ini masih terbilang tinggi. Namun, sementara ini tenaga petugas Gizi tidak ada. Karena, tenaga petugas gizi yang pernah bertugas di puskesmas tidak diberi rekomendasi/tidak diperpanjang lagi. Ditambah pula Puskesmas saat ini tidak memiliki petugas epigdemologi padahal ada kasus suspek. Termasuk pula masalah tenaga bidan, yang saat ini hanya 1 orang. Padahal, untuk masalah persalinan ini tentunya memerlukan beberapa tenaga bidan. Sebagai informasi, selama bulan Januari hingga Maret 2014 pasien yang bersalin melalui Jampersal sebanyak 17 orang.
Untuk rawat persalinan, terkait masalah ruangan sudah representatif, hanya saja masih kekurangan tempat tidaur, minimal tempat tidur yang harus disediakan sebanyak 5 tempat tidur. Sementara ini Puskesmas hanya memiiki 1 tempat tidur. Maka, jika dalam satu waktu sama terdapat beberapa masalah ibu bersalin terpaksa ada yang tidur di bawah/lantai.
Untuk peralatan untuk rawat inap dan UGD masih kurang. Misalnya, untuk UGD peralatan yang ada sejak tahun 2009, namun sampai saat ini belum ada pembaharuan alat atau penambahan alat yang baru. Jadi, dokter dan perawat bekerja dengan peralatan yang seadanya. Tetapi, walaupun demikian kondisi peralatan yang ada, dokter dan perawat tetap bekerja secara maksimal agar pemberian layan kesehatan kepada masyarakat dapat tetap dilakukan. (
Yeni)