H. Salehudin Minta Penataan Kembali Tapal Batas Bontang dan Kukar
 Ketua DPRD Kukar H.Salehudin saat berdialog dengan Walikota Bontang (Foto: yeni) |
|
|
|
Dewan perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Kunjungi Pemerintah Kota Bontang, rombongan diterima langsung Walikota Bontang Adi Darma dan Jajaran SKPD Pemkot Bontang di Rumah Jabatan, Kamis (3/7) Malam Lalu
Rombongan dipimpin langsung Ketua DPRD Kukar H. Salehudin didampingi dikuti anggota DPRD Kukar yang masih aktif dan Sekretariat DPRD Kukar. Suasana terlihat kian akrab ketika Wali kota Bontang Adi Darma memperkenalkan satu persatu Kepala SKPD yang hadir ketika menerima kedatangan rombongan dewan Kukar.
Adi Darma mengatakan sangat berterima kasih atas kedatangan DPRD Kukar yang merupakan saudara tua, untuk di ketahui dulu Bontang merupakan bagian dari Kukar, Pada tahun 1995 Kabupaten Kutai menjadi salah satu Daerah Percontohan Pelaksanaan Otonomi Daerah, berdasarkan PP No.8 Tahun 1995 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Kepada Daerah Tingkat II Percontohan.
 Anggota DPRD Kukar ketika hadir pada malam silaturahmi dengan pemkot bontang (Foto: yeni) | |
|
|
Pada tahun 1999, wilayah Kabupaten Kutai dimekarkan menjadi 4 daerah otonom berdasarkan UU No.47 Th.1999, yakni: Kabupaten Kutai dengan ibukota Tenggarong , Kabupaten Kutai Barat dengan ibukota Sendawar, Kabupaten Kutai Timur dengan ibukota Sangatta, Kota Bontang dengan ibukota Bontang, dan Bontang terletak antara 117º23’ Bujur Timur sampai 117º38’ Bujur Timur serta diantara 0º01’ Lintang Utara dan 0º12’ Lintang Utara. Ketinggian 0 - 106 Mdi atas permukaan laut. Wilayah Kota Bontang didominasi oleh laut. Secara keseluruhan luas wilayah Bontang 49.757Ha (4 mil laut). Yang terdiri dari 3 Kecamatan dan 15 Desa dan kelurahan. Ungkap Walikota
Disela Silaturahmi H. Salehudin mengatakan sudah kurang lebih 15 tahun pemekaran wilayah, Kota Bontang relatif kecil dari Kutim dan Kubar, oleh sebab itu salah satunya Bontang ingin melakukan kerjasama dengan Kab. Kutim dan Kukar, Kota Bontang ingin membangun sebuah bandar udara (Bandara) dan memerlukan wilayah yang cukup luas dan sebahagian wilayah masuk wilayah Kukar.
 H. Salehudin menerima cindramata dari Adi Darma (Foto: yeni) | |
|
|
Kondisi giografis Kota Bontang yang kecil dan terletak dipinggir laut, maka masyarakatnya sangat kesulitan mendapatkan air sehat dan bersih, selama ini mereka hanya memanfaatkan air bawah tanah, air bawah tanah lama kelamaan akan habis, maka dari itu Pemkot Bontang ingin jalin kerjasama dengan Pemkab Kukar , untuk pembuatan “DAM AIR SUNGAI” sebagai penampung air yang terletak di Kecamatan Marangkayu (kukar), dari Marangkayu lah nantinya akan dialirkan melalui pipa kurang lebih sekitar 4 km.
Kota Bontang tidak bisa terlepas dengan saudara tertuanya Kukar, bahkan Bontang sebentar lagi akan dibangun kilang minyak yang bahkan terbesar dari kota Balikpapan dan ini memerlukan tenaga kerja sekitar 10 ribu orang lebih, mau tidak mau Bontang harus kerjasama dengan Kutim dan kukar, kerena kalau ini terjadi maka ada turunan Industri –industri yang akan diletakan di Kec Marangkayu. Ungkap H. Saleh
Kunjungan ini juga kita akan meminta penataan kembali persoalan tapal batas terutama antara kedua daerah yang tentunya nanti akan difasilitasi Gubernur Kaltim, oleh sebab itu ling-ling inilah yang selalu kita jajaki bersama dengan Pemerintah Kota Bontang, “dewan dalam hal ini harus mengambil langkah-langkah yang tepat dan kita juga belajar pengalaman dari daerah lain. Jangan ada egoisme. Dalam hal pembangunan di daerah perbatasan, harus dilakukan secara terencana dan melibatkan kedua daerah setempat, ini tidak lain agar tidak ada permasalahan dibelakang hari, ” Ungkap H. Salehudin
(
yeni/mur)