DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: DPRD Bantu Korban Kebakaran di Loa Duri

DPRD Bantu Korban Kebakaran di Loa Duri


Ali Hamdi Ketika Menyerahkan Bantuan (Foto: sahrin)


Keadaan Pemukiman Warga Setelah Bencana Kebakaran (Foto: sahrin)
Bencana memang tidak memandang waktu apabila bertandang, hal itu dibuktikan Warga RT I dan 3 Desa Loa Duri Kecamatan Loa Janan. Sekitar Pukul 1,30 pagi Minggu (16/1) yang lalu, disaat sebagian besar warga terlelap dalam buaian mimpi indahnya, tiba-tiba dikagetkan oleh amukan sijago merah yang dengan sekejap meluluh lantakkan areal pemukiman mereka. Akibatnya, 75 KK (Kepala Keluarga) kehilangan tempat tinggal, api telah menghanguskan 7 bangsal, 2 rumah permanen dan 16 buah rumah semi permanen.

Musibah yang melanda warga Loa Duri itu segera saja mengetuk hati setiap orang dan elemen masyarakat, tidak terkecuali dari legislative. Selasa (18/1) Komisi IV DPRD Kukar kemudian melakukan kunjungan mendadak guna menyerahkan bantuan kepada masyarakat. Rombongan dipimpin Ketua H Ali Hamdi ZA Sag dan beberapa anggota yang terdiri atas H Masruni Adjus Ssos, H Yusrani Arran, Sudarto BA, dan HM Syarifuddin, didampingi Camat Loa Janan Drs Djoko Suladji menyerahkan sembako secara simbolis kepada kades setempat.

Kepada media ini Ali Hamdi menjelaskan, tidak banyak bantuan yang dapat diberikan. Namun pihaknya mengharapkan agar bantuan yang baru saja diserahkan itu dapat bernilai guna, dan langsung dimanfaatkan masyarakat. Bantuan yang diberikan Komisi IV itu berupa 250 Kg Beras, 150 dose mie instan, dan minyak makan sebanyak 250 liter. Meskipun telah mengalami kerugian materi yang tidak sedikit, bantuan berupa bahan pangan siap saji itu paling tidak akan meringankan beban mereka.

Menanggapi terjadinya peristiwa kebakaran yang tidak hanya sekali itu melanda warga setempat, Ali menegaskan, pihaknya menyarankan kepada pemerintah daerah untuk segera melakukan berbagai langkah antisipasi dan penanggulangan. Sebagai daerah yang rawan terhadap bahaya kebakaran, di Kecamatan Loa Janan dan Loa Kulu ternyata tidak mempunyai satupun unit pemadam kebakaran (PMK), untuk itu Pemda disarankan agar segera menbangun sebuah pos PMK di kawasan tersebut.

“Penempatan PMK kita disana sangat penting, karena berdasarkan data dilapangan tidak ada unit PMK milik kita disana, yang ada hanya PMK milik Pemkot Samarinda sehingga penggunaannya tentu saja harus melalui ijin dari Samarinda, sehingga tidak dapat diharapkan dalam waktu singkat” ungkap Ali.

Selain pengadaan unit PMK di kecamatan itu, Ali menyarankan agar pembangunan kembali pemukiman pasca kebakaran ditata dengan baik. Jalan-jalan dan gang yang semula sempit disarankan untuk mendapat pelebaran, guna memudahkan kendaraan roda dari PMK untuk memasukinya ketika diperlukan. Dalam membangun kembali rumahnya, warga setempat juga disarankan untuk tidak membuat halaman yang berdempet dengan jalan raya, agar tidak mempersempit badan jalan.

“Kita mendoakan semoga musibah yang mereka alami dapat segera berakhir dan menjadi pelajaran untuk lebih berhati-hati dengan bahaya api di kemudian hari,” tandas Ali.



Warga Terpaksa Berteduh di Tenda Seadanya (Foto: sahrin)
Selain bantuan dari Komisi IV para korban juga telah mendapatkan berbagai bantuan dari beberapa pihak. Seperti bantuan dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang telah mengirimkan bantuan sembako dan pakaian bekas layak pakai sebanyak satu mobil, bantuan Awang Dharma Bhakti berupa cek senilai Rp25 juta dan DPD Golkar Kukar Rp10 juta.

Musibah yang diakibatkan kompor meledak itu, juga mendapatkan perhatian dari perusahaan KPR yang beroperasi diwilayah setempat dengan memberikan bantuan beras sebanyak 1 ton. Bantuan lainnya juga datang dari berbagai individu, serta Camat Drs Djoko Suladji, berbagai bantuan tersebut kemudian ditampung pada posko kebakaran kemudian disalurkan kepada warga yang mengalami musibah.


(rin)