DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Ketua DPRD Sidak Puskesmas dan RSUD Dayaku Raja Kota Bangun
post

Ketua DPRD Sidak Puskesmas dan RSUD Dayaku Raja Kota Bangun


Ketua DPRD Kukar melakukan sidak ke Puskesmas dan RS Dayaku Raja Kota Bangun (Foto: murdian )
SETELAH menghadiri Musyawarah Perencanaan Pengembangan (Musrenbang) Kecamatan Kota Bangun, Ketua DPRD Kabupaten Kukar Salehuddin SSos SFil melanjutkan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas dan RSUD Dayaku Raja.

Di Puskemas Kota Bangun, Salehuddin menekankan bahwa pihaknya sudah menganggarkan pembebasan lahan dan pembangunan gedung Puskesmas baru pada tahun 2015 ini.

“Bangunan sangat sempit dan saya kira tidak cukup representatif dalam melakukan proses pelayanan kesehatan, oleh sebab itu dengan masuknya anggaran kita menginginkan bangunan Puskesmas ini bukan hanya sekedar mengganti saja tapi juga harus bisa memaksimalkan ruang kemudian lahan dan bentuk dari bangunan itu sendiri memang kita sesuaikan dengan kebutuhan,” ucapnya.



sidak kali ini ketua didampingi, camat dan kepala RS Dayaku Raja (Foto: mudian )
Diperkirakan pembebasan lahan dan pembangunan itu menelan anggaran sebesar Rp6,7 miliar. Namun ia mengingatkan bahwa pembangunan itu dilakukan secara bertahap.

Selanjutnya, Salehuddin didampingi didampingi Direktur Utama RSUD Dayaku Raja Dr Aulia melanjutkan sidak ke RSUD Dayaku Raja.

“Komitmen kita 2015 ini inventaris daftarnya dari segi ekonomi dan 2016 kita upayakan untuk finalisasi bangunan. Kita berkeinginan bangunan fasilitas kesehatan ini menjadi prioritas, karena untuk men-support pelayanan kesehatan yang ada di sembilan kecamatan yang ada di Kukar dan juga menjadi rujukan bagi warga Kubar,” tambahnya.



Ketua melihat langsung proyek lanjutan RS Dayaku Raja Kota Bangun (Foto: murdian )
Ada enam bangunan yang akan dibangun untuk menunjang pelayanan kesehatan di RS Dayaku Raja, yakni ruang perawatan, dan asrama karyawan yang merupakan dua gedung pembangunan lanjutan dan empat gedung yang dibangun baru yakni bangunan rumah singgah penduduk, gudang obat, workshop alkes dan ruang sterilisasi.

“Dari enam bangunan yang terdiri dari dua bangunan lanjutan dan empat bangunan baru ini salah satunya adalah rumah singgah, karena memang beberapa kecamatan jaraknya cukup jauh dan tidak memungkinkan untuk bagi para warga mencari penginapan, maka dari itu kesediaan kami untuk mendukung pelayanan kesehatan yang cukup hemat dan betul-betul memperlakukan pasien itu layaknya seperti raja, sesuai dengan nama RS Dayaku Raja,” pungkasnya.
(mur/hei)