DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Komisi II Dorong Pengembangan Pembangunan Wisata Desa Kutai Lama Anggana

Komisi II Dorong Pengembangan Pembangunan Wisata Desa Kutai Lama Anggana


ketua Komisi II Junaidi didampingi anggota komisi II lainnya foto bersama di depan makam (Foto: Agus)
DALAM pengembangan potensi wisata yang ada di Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana, anggota Komisi II DPRD Kukar meninjau desa tersebut pada Jumat (6/3).

Kunjungan dipimpin oleh ketua Komisi II Junaidi didampingi anggota komisi II lainnya serta didampingi oleh Sri Wahyuni Kepala Dinas Pariwisata, Alamsyah Camat Anggana, Hj. Norhairi, S.Sos., MM Sekcam Anggana, Jamhur Arifin Kasi PMD Kab. Kukar dan nantan kepala Desa Kutai Lama.

Desa ini terdapat makam aulia besar terkenal yaitu Habib Hasyim Bin Musaiyah Bin Yahya bergelar Pangeran Tunggang . Pangeran Tunggang Parangan yang merupakan penyebar islam di Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan makam Sultan Aji Dilanggar serta Sultan Aji Mahkota Islam.



Komisi II Dorong Pengembangan Pembangunan Wisata Desa Kutai Lama Anggana (Foto: Agus)
Melihat potensi tersebut, Komisi II menganggap sudah saatnya Kutai Lama menjadi daerah kunjungan wisata rohani layaknya makam-makam walisongo yang ada di Pulau Jawa. Namun selama ini penjaga makam tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah daerah. "Sehingga pendapatan penjaga makam diperoleh dari pemberian para pengunjung yang secara suka rela memberikan sumbangan untuk mereka," ungkap Alamsyah.

Kondisi lokasi makam Pangeran pada saat ini masih bergabung dengan wilayah pemukiman warga sehingga Komisi II meminta kepada Kepala Dinas Pariwisata untuk membuat site plan untuk pengembangan area untuk peziarah seperti yang ada di makam-makam wali di pulau jawa. "Dalam hal ini ibu Sri Wahyuni selaku Kepala Dinas Pariwisata diminta untuk membuat site plan terlebih dahulu terutama untuk wilayah parker," ungkap Junaidi.

Komisi II mengharapkan agar kawasan makam di desain menjadi satu komplek dan tidak tergabung dengan kawasan masyarakat yang nantinya dibuat tempat berjualan khusus.



Melihat potensi tersebut, Komisi II menganggap sudah saatnya Kutai Lama menjadi daerah kunjungan wi (Foto: Agus)
Menanggapi masukkan dari Komisi II tersebut Kepala Dinas pariwisata menyampaikan bahwa di Desa Kutai Lama telah ditetapkan menjadi Desa Wisata dan pembinaan sudah dilaksanakan tinggal pembangunan home stay saja yang belum. Kemudian di Desa Kutai Lama juga ada potensi wisata seperti Jahitan layar dimana lokasi tersebut merupakan letak kerajaan yang pertama kali dimana lahannya sudah diklaim masyarakat dan ada sertifikat yang dipegang oleh masyarakat sehingga diperlukan anggaran untuk pembebasan.

"Area pengembangan makam yang akan dilakukan pembebasan nantinya akan dilaksanakan taksasi ulang karena taksasi yang dilakukan sudah dua tahun yang lalu dan akan dilaksanakan rapat-rapat untuk penganggaran di tahun 2016," kata Sri Wahyuni.
(Pwt/Agus)