DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Dua Kelompok Massa Nyaris Bentrok

Dua Kelompok Massa Nyaris Bentrok


Emosi Massa Anti ADB Hampir Terpancing oleh Ulah Segelintir Orang (Foto: Hanafi)
Kekuatiran berbagai kalangan di daerah ini, mengenai lambannya reaksi Pemerintah Pusat terhadap tuntutan rakyat Kukar, yang ingin SK ADB direvisi, hampir menjadi kenyataan. Senin pagi (7/2) di halaman Gedung DPRD, dua kelompok massa nyaris bentrok. Hal itu disebabkan bertemunya dua kelompok yang berbeda kepentingan di halaman kantor wakil rakyat itu. Mereka masing-masing adalah massa penolak SK ADB, dan sekelompok orang yang menamakan dirinya sebagai gerakan moral mendukung pengesahan APBD.

Semula tidak begitu jelas, mana massa penolak SK ADB dan mana yang mendukung pengesahan SK. Namun, setelah masing-masing korlap melakukan konsolidasi, segera saja terbentuk dua kubu yang bersebrangan. Masing-masing meneriakkan tuntutannya, hingga menyebabkan turut meningkatnya emosi para demonstran.
Massa anti ADB yang memang hampir setiap hari meneriakkan tuntutannya terhadap Pemerintah Pusat, dan mendapat simpati anggota dewan, memandang aksi demonstran yang dikoordinir para kontraktor itu sebagai gerakan yang tidak murni. Mereka menyerukan agar massa pendukung APBD, untuk segera pulang lantaran bukan bagian masyarakat Kukar, dan mereka tidak mendapat dukungan wakil rakyat.



Massa Pendukung APBD (Foto: Hanafi)
Namun massa pendukung APBD, tetap melakukan aksinya. Mereka bahkan meneriakkan tuntutan mundur kepada wakil rakyat yang dianggap tidak mau mengesahkan APBD. Menurut mereka, itu sangat penting karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

Aksi mereka tentu saja membuat emosi para demonstran anti ADB. Mereka mulai melakukan gerakan maju, mendekati kubu yang dikatakan sebagai gerakan moral masyarakat itu. Kedua kelompok sama-sama mengaku dari Kutai dan asli Kutai. Masing-masing tidak mau mundur sebelum tuntutannya terpenuhi.
Melihat situasi yang tidak menguntungkan ini, pihak aparat kepolisian kemudian segera turun tangan, guna menetralisir keadaan. Aparat kemudian melakukan pemblokiran dan pemisahan dengan melakukan pagar betis terhadap kedua kubu yang terlihat mulai emosi itu.



Massa Anti ADB Berkonsentrasi di Depan Gedung DPRD (Foto: Dian)
Selanjutnya aparat mengadakan pendekatan terhadap korlap kedua kelompok massa. Terutama massa pendukung RAPBD. Tindakan persuasif itu membuahkan hasil, massa pendukung RAPBD bersedia mundur beberapa meter dari lokasi. Selanjutnya mereka menggelar orasi di samping kanan Gedung DPRD.
Pendekatan lanjutan kepolisian terhadap kubu penolak RAPBD kemudian membuahkan hasil yang lebih baik. Mereka bersedia mundur dan meninggalkan lokasi demonstrasi, karena aksinya tidak mendapat sambutan dari anggota dewan yang kebetulan tidak berada di tempat.

Berbagai pihak menyayangkan kejadian ini, dan mengharapkan agar Pemerintah Pusat jeli dalam melihat situasi. Kejadian serupa sangat mungkin akan terulang, apabila tidak ada respon terhadap tuntutan masyarakat. Apalagi aksi massa besar-besaran memang sangat rentan penyusupan dan hasutan provokator yang ingin melihat Kukar kacau, seperti yang terjadi di daerah lainnya.

(rin/hnf)