DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Kemarau Berkepanjangan Muara Pantuan Rawan Konplik..!
post

Kemarau Berkepanjangan Muara Pantuan Rawan Konplik..!


H.A Rasid.S selaku kepala desa Muara Pantuan ketika membuka rapat pertemua di kediamannya (Foto: murdian )
Warga masyarakat Muara Pantuan Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara baru-baru ini datangi komisi IV DPRD Kukar yang membidangi kesejahteraan rakyat, adapun yang menjadi keluhan warga dengan adanya kembarau berkepanjangan saat ini, warga Muara Pantuan yang terletak di tepi Delta Sungai Mahakam, kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hajad hidup sehari-hari.

Desa Muara Pantuan dengan jumlah penduduk kurang lebih 5.000 jiwa dan 3.000 kk merupakan terbesar kedua penduduknya di Kecamatan Anggana, sebanyak 21 RT dan 5 Dusun, mayoritas mata pencaharian penduduk sehari–hari Nelayan.

Dengan kemarau berkepanjangan air sungai Mahakam kemasukan air laut, warga sangat kesulitan mendapatkan air yang bersih dan sehat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sangat susah. Selama ini warga mendapatkan suplai air dari kapal bantuan Perusahaan Total E&P Indonesie yang beroprasi disekitar Muara Pantuan, dengan jumlah penduduk yang cukup banyak suplai air yang ada tidak mencukupi kebutuhan warga.



Isnaini,SH berharap kerisis air di muara pantuan bisa teratasi dengan baik (Foto: murdian )
Kedatangan kita ke DPRD kemarin untuk meminta agar pihak wakil kami yang ada di dewan bisa memfasilitasi dengan perusahaan Total tentang permohonan warga berupa; mohon dibuatkan tempat penampungan penyulingan air laut menjadi air tawar, kedua kita minta adanya mesin instalisasi dan pemasangan instalisasi kesetiap rumah penduduk, oleh sebab kita ajukan permohonan agar dana corporate social responsibility (CSR) atau apapun namanya pihak Total bisa memberikan ke desa kami yang sangat darurat dengan air bersih.

Selama ini kami akui memang ada bantuan kapal dan penampungan air yang diberikan Total tapi ini jauh dari berkecukupan, jika air datang warga sering berebut air dengan cara tarik menarik selang bahkan rawan terjadi konplik sesama warga.

“Kami yakin dengan dikabulkannya permohonan kami, warga kami yang kurang lebih 5.000 ini tidak merasa resah lagi jika datang musim kemarau berkepanjangan seperti saat ini.” Pungkas H.A Rasid.S selaku kepala desa Muara Pantuan.



pertemuan dengan pihak Total E&P Indonesie, SKK Migas dan Kepala desa bersama warga di kedimama kepa (Foto: murdian)
Usai mendapat laporan Isnaini SH didampingi Wakil Ketua DPRD Kukar Sudirman S.Pdi dan anggota komis IV H.Khairil Anwar Effendi, Hamdan,SE, M.Behmen, Samsudin T,SE dan diikuti perwakilan SKK Migas Bambang Arianto Kurniawan selaku Kepala Urusan Hubungan Masyarakat Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Perusahan Total E&P Indonesie Hidayatullah dan Kepala desa Muara Pantuan H.A Rasid.S secara bersama-sama melakukan peninjauan langsung ke lokasi dengan menggunakan Speed Boat dengan menempuh perjalanan kurang lebih satu jam dari Kecamatan Anggana.

Isnaini,SH selaku ketua komisi IV menyambut baik apa yang menjadi keinginan warga ini terbukti , Kamis 22/10/2015 melakukan kunjungan silaturrahmi dan melakukan pertemuan dengan pihak Total E&P Indonesie, SKK Migas dan Kepala desa bersama warga di kedimama kepala Desa Muara Pantuan.

“Beliau mengatakan usulan warga masih dalam tingkat kewajaran, karena setiap perusahaan wajib membina dan mensejahterakan masyarakat sekitarnya, tingkat kesejateraan masyarakat itu bisa dibilang sejahtera, jika kebutuhan hajad hidupnya bisa terpenuhi seperti Infrastruktur Jalan, Listrik dan Air Bersih semua terpenuhi, jika satu ada yang kurang masyarakat kita belum bisa dikatakan sejahtera”. Ujarnya

Kita berharap apa yang menjadi usulan warga jangan sampai tumpang tindih antara CSR dengan program yang menggunakan dana APBD ini bisa menjadi masalah dikemudian hari oleh karna itu singkronisasi itu sangat perlu dilakukan dari tingkat bawah.

“Komisi IV dalam hal ini mengharapkan persoalan air bersih ini secepatnya bisa tercapai dan pihak Total bisa memberikan kontribusi yang nyata dan ada rasa tanggung jawab terhadap desa lingkungan kerjanya”. Tegas Isnaini

Total dalam hal ini sangat memahami apa yang menjadi kesulitan warga selama ini warga Muara Pantuan dan sekitarnya merupakan mitra suatu perusahaan kami, dengan adanya usulan yang ada berupa tempat penampungan penyulingan air dan instalasi ini kami tidak menolak tapi kami pelu melakukan koordinasi dengan atasan karena usulan yang ada menggunakan dana yang cukup besar dan memerlukan berupa kajian-kajian khusus agar pemanfaatannya tepat sasaran, berkelanjutan dengan baik dan tidak mubajir.

Mengingat dalam hal ini perusahan Total dan SKK Migas juga akan diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) dalam pertanggungan jawaban setiap dana yang dikeluarkan,“oleh sebab itu silakan waga usulkan melalui proses yang ada, jika semua sudah sepakat apa yang menjadi keinginan warga semua bisa terpenuhi”. Pungkas Bambang Arianto
(mur)