Bachtiar: Melelahkan, Tapi Puas
Bachtiar: Melelahkan, Tapi Puas
MENCABUT SK Mendagri tentang Pj Bupati Kukar Awang Dharma B bukanlah hal yang gampang. Hampir 2 bulan anggota DPRD terpaksa berdomisili sementara di Jakarta untuk melobbi Mendagri di Departemen Dalam Negeri. Sementara rakyat Kukar juga hampir tiap hari selama 2 bulan itu melakukan aksi demo dan berorasi menolak penempatan Awang di Kukar.
“Kini semua bernafas lega. Perjuangan yang sangat melelahkan sudah terlewati. Mendagri sangat bijaksana mendengar apa yang diaspirasikan rakyat Kukar. Akhirnya mendagri merevisi SK Pj Bupati, juga menetapkan Hadi Sutanto sebagai Pj Bupati Kukar sampai selesainya pemilihan kepala daerah yang sah. Saya atas nama rakyat menyampaikan terimakasih kepada Mendagri yang dengan bijaksana telah memenuhi aspirasi rakyat,” ungkap Ketua DPRD Kukar H bachtiar Effendi dalam jumpa pers di kediamannya di Timbau Tenggarong, Jumat (25/2).
Siapa Hadi Sutanto? Dikatakan Bachtiar, Hadi Sutanto ini adalah orang pilihan Mendagri menggantikan Awang Dharma. Hadi ini sebelumnya menjabat Direktur Lembaga Perwakilan dan Partisipasi Politik Dirjen Kesatuan Bangsa Depdagri. Ia dianggap berpengalaman dalam menjalankan roda pemerintahan, karena itu Mendagri memilih figur tersebut. Figur ini juga bisa diterima oleh rakyat Kukar. Yang jelas asal bukan Awang Dharma sebagai Pj Bupati, demikian keinginan rakyat.
Sukses memperjuangkan aspirasi rakyat tersebut menjadi kebanggaan DPRD, terutama 34 anggota dewan. Meski perjuangan itu sangat melelahkan, namun membersit rasa puas atas keberhasilan memperjuangkan apa yang telah diharapkan rakyat. Siang malam 34 anggota DPRD berusaha melakukan berbagai pertemuan dan berbagai pandangan serta laporan disampaikan kepada Mendagri.
Perjuangan ini sedikit terlambat menuai hasil, itu lantaran kesibukan Mendagri selaku pejabat negara. Sebagai Menteri, jabatan Mendagri tentunya banyak kesibukan dan pekerjaan negara yang diemban Mendagri. Karena itu tim pembawa aspirasi rakyat ke Jakarta terus sabar dan tetap berupaya untuk melakukan berbagai langkah agar SK Pj Bupati Kukar direvisi. Dengan kesabaran dan keuletan, SK itu pun direvisi.
BAHAS RAPBD
Setelah lelah terlewati, kini DPRD segera berhadapan lagi dengan kerja keras, terutama membahas anggaran, yakni RAPBD yang segera diusulkan pemerintah daerah melalui Pj Bupati Hadi Sutanto. “Dipastikan anggota DPRD bekerja siang malam untuk secepatnya merampungkan pembahasan APBD yang sudah cukup terlambat akibat terhalang oleh SK Pj Bupati terdahulu,” kata Bachtiar.
Ia memperkirakan, pembahasan itu makan waktu sekitar 15 hari terhitung mulai Senin (28/2). Begitu APBD tuntas, segera disahkan untuk selanjutnya disampaikan kepada pemerintah pusat agar anggarannya mendapat kucuran dari dana perimbangan pusat-daerah. Sebagai gambaran, angka APBD Kukar pada anggaran 2005 tersebut tidak jauh beda dengan APBD 2004, yakni sekitar Rp2,9 triliun.
Selain dihadapkan pada kesibukan pembahasan APBD, juga DPRD bakal menghadapi kerja keras pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang dimulai pada Maret ini hingga Juni mendatang. “Anggota DPRD akan bahu membahu untuk menyukseskan pilkada. Silahkan anggota masyarakat yang merasa memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam bursa pencalonan bupati. Pemilihan kepala daerah ini sangat terbuka dan dipilih langsung oleh rakyat,” ujar Bachtiar.
Sebagai ketua DPRD yang termasuk dalam Fraksi Golkar, Bachtiar menyebutkan kesepakatan fraksinya untuk tetap mengusung nama Drs H Syaukani HR dan Drs H Samsuri Aspar sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Kukar periode 2005-2009 untuk nantinya pemilihan diserahkan langsung kepada rakyat.Silahkan rakyat menentukan pilihan sesuai dengan hati nurani. Fraksi Golkar hanya mengusung kedua nama itu, sedangkan rakyat yang berhak penuh untuk menentukan siapa kepala daerahnya.
Ketika ditanya siapa calon lain selain Syaukani dan Samsuri, untuk menjawab ini Bachtiar belum bisa menyebutkan, karena sejauh ini belum terdaftar nama-nama calon selain kedua nama di atas. Hanya saja secara selentingan, disebut-sebut, HM Ali Hamdi (Ketua PKS Kukar) dan Drs HM Irkham (Ketua PAN) dicalonkan masyarakat pendukungnya. Sedangkan nama lain juga disebut-sebut, HM Sulaiman, Drs H Syahrial Setia dan sejumlah nama lainnya. namun sampai saat ini belum ada yang secara terbuka menyatakan dirinya untuk siap masuk sebagai calon bupati guna bersaing dengan calon yang ada.
(
GdR)