DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Komisi III DPRD Kukar Kunjungi Wilayah Perbatasan
post

Komisi III DPRD Kukar Kunjungi Wilayah Perbatasan


Pintu gerbang kukar- kubar (Foto: Murdian)
Komisi III DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara melakukan monitoring di wilayah perbatasan Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kutai Barat (kubar), Selasa 28/12/2015

Pada tahun 1999, wilayah Kabupaten Kutai dimekarkan menjadi 4 daerah otonom berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999, yakni: Kabupaten Kutai (Sekarang Kutai Kartanegara) dengan ibu kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Barat (Kubar ) dengan ibu kota Sendawar, Kabupaten Kutai Timur dengan ibu kota Sangatta dan Kota Bontang dengan ibu kota Bontang.

Sudah 15 tahun terpisah, anggota komisi III DPRD Kukar yang dipimpin langsung Drs Fathan Djoenaidi didampingi Sugiyanto, Buherah SH, Firnadi Ikhsan dan Staf Sekwan Kukar secara bersama-sama melakukan kunjungan ke daerah perbatasan kukar-kubar.




Rombongan komisi III DPRD Kukar diterima langsung H. Herman. A selaku Kepala Kampung (Foto: Murdian)
Rombongan komisi III DPRD Kukar diterima langsung H. Herman. A selaku Kepala Kampung dan Mulyadi selaku Sekeretaris Kampung di kantor Petinggi Jalan Poros Trans Kalimantan, Kampung Muara Gusik, Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat.(Sendawar) Kalimantan Timur.

Fathan Djoenaidi mengatakan kunjungan ke Muara Gusik ini merupakan ingin mempererat silaturrahmi sekaligus melakukan monitoring perkembangan potensi pendapatan asli daerah di daerah perbatasan, dimana Muara Gusik ini merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan kukar.

Ini merupakan jejak awal dalam melihat potensi yang bisa kita kembangkan antara kedua daerah yang berdekatan untuk meningkatkan ekonomi warga kedua daerah, Kampung Muara Gusik ini 80 persen wilayahnya dikelilingi perkebunan kelapa sawit yang sebagian sudah berproduksi, dan masyarakatnya sangat kesulitan melakukan penjualan (pemasaran) dikarenakan Pabrik yang ada disekitarnya tidak mau membeli hasil kelapa sawit warga akhirnya hasil panen banyak yang rusak dan membusuk, disamping itu pula suplai pupuk juga belum ada, padahal warga sangat membutuhkan pupuk untuk memupuk sawit yang ada agar tumbuh subur dan menghasil buah yang berkualitas baik. Ucapnya




komisi III melakukan dialog langsung dengan aparat kampung (Foto: Murdian)
Banyak sektor yang kita bisa kembangkan dan bisa kerjasamakan, dalam hal ini komisi III yang membidangi Ekonomi dan Keuangan dan kita akan dorong Perusahan Daerah (Perusda) bisa mendalami untuk Investasi yang bisa meningkatkan ekonomi dan saling menguntungkan.

“Mulai sekarang kita ingin memperkuat ekonomi dalam daerah peluang-peluang usaha harus kita gali dan kita tingkatkan, lapangan pekerjaan harus kita buka seluas-luasnya ini tidak lain, kita selalu menaruh perhatian lebih terhadap disktor kehutanan dan perkebunan dalam arti luas, untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran yang ada dikukar dan Kubar”. Pungkas Fathan
(mur)