DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Kontrak Berakhir, PT Vico Tidak Perpanjang Karyawan

Kontrak Berakhir, PT Vico Tidak Perpanjang Karyawan


Karyawan Vico mengeluhkan PHK PT Vico ke DPRD Kukar (Foto: Angga)
KARYAWAN PT Vico Indonesian kembali melakukan aksi demonstrasi ke DPRD Kukar mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan oleh perusahaan. Akibatnya kini mereka harus kehilangan pekerjaan dari perusaahn terbesar yang ada di Kecamatan Muara Badak ini.

Menyikapi hal ini, DPRD menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di lantai II ruangan Badan Musyawarah (Banmus) gedung utama DPRD Kukar, dan dihadiri pihak-pihak terkait diantaranya, Plt Sekda ir Marli, Kepala Disnakertrans Kukar, Bagian Hukum Sunggono dan jajaran Direksi PT Vico Indonesia. Hadir juga Wakil Ketua DPRD H Rudiansyah dan dihadiri beberapa anggota dewan, Selasa (12/1)



DPRD menggelar RDP terkait PHK Karyawan PT Vico (Foto: Angga)
Rudiansyah meminta agar penyelesaian terkait pemutusan hubungan kerja dikarenakan sudah berhentinya kontrak kerja PT Vico dengan salah satu subkonnya ini bisa diselesaikan sesuai aturan. "DPRD meminta Vico tidak melakukan pemutusan kontrak karyawan danmelakukan kajian teknis terhadap penempatan para karyawan tersebut di wilayah kerja Vico," katanya.


Sementara itu, manajemen PT Vico Indonesia menjelaskan bahwa hal ini dikarenakan telah berakhirnya masa kerja atau kontrak para karyawan ini, sehingga tidak diperpanjang lagi. Manajemen Vico menegaskan akan membentuk tim untuk mengkaji permasalahan perusahaan-perusahaan subkontraktor yang akan berakhir masa kontraktornya. Tim itu sekaligus bertugas mencari solusi untuk mengurus nasib para karyawan di perusahaan subkontraktor.

Selain itu PT Vico juga menampik adanya tudingan bahwa perusahaan PT Vico tidak mempekerjakan putra daerah,. Menurutnya, lebih dari setengah karyawan yang bekerja saat ini adalah orang lokal. "Sebanyak 71 persen berasal dari Kukar dan 16 persen itu orang lokal juga tetapi non Kukar, artinya bisa Samarinda, Bontang atau Balikpapan jadi sebetulnya sudah 87 persen itu orang lokal, dan 13 persennya baru berasal dari luar," tegasnya.

(Pwt)