Belajar Perda Insentif Guru Ngaji, DPRD Kukar Kunjungi PPU
 Anggota komisi IV Belajar Perda Insentif Guru Ngaji, DPRD Kukar Kunjungi PPU (Foto: Pwt) |
|
|
|
ANGGOTA Komisi IV DPRD Kukar melakukan kunjungan ke Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) terkait pemberian insentif bagi guru TPA di PPU, serta proses implementasi dan tingkat keberhasilan siswa/warga dalam meningkatkan pemahaman pada Al-Qur'an. Seiring dengan diterbitkanya Perda Nomor 23 Tahun 2012 mengatur pengelolaan dan pemberian insentif kepada para guru mengaji.
Menerima kunjungan kerja anggota. Rombongan dipimpin Sekretaris Komisi IV Abdul Rahman. Dia didampingi Syamsuddin, Hamdan, Kamaruzzaman, dan sejumlah staf. Mereka diterima Plt Sekkab PPU Tohar, di ruang rapat Bupati, Kamis (7/4).
 Sekretaris Komisi IV Abdul Rahman. Dia didampingi Syamsuddin, Hamdan, Kamaruzzaman, dan sejumlah sta (Foto: Pwt) | |
|
|
Tohar menjelaskan, Perda Nomor 23 Tahun 2012 mengatur pengelolaan dan pemberian insentif kepada para guru mengaji. Sasarannya di TK-TPA Alquran, langgar, dan masjid. Dengan perda itu diharapkan instansi terkait dapat memasukkan bidang pendidikan Alquran ke dalam kurikulum sekolah.
Diungkapkan bahwa pembinaan keagamaan merupakan kewajiban pemerintah. Jelas ada kewajiban moral untuk memberikan dukungan kepada mereka yang bergerak di bidang pendidikan Alquran. "Konsekuensinya, ada anggaran yang pembiayaan bersumber dari APBD. Kami memberikan semacam penghargaan atau insentif. Walaupun tidak seberapa, tapi ada perhatian pemerintah kepada mereka yang telah berjasa mencerdaskan anak bangsa, khusunya di sektor keagamaan," jelasnya.
 Usai pertemuan anggota Komisi IV saling bertukar cinderamata (Foto: Pwt) | |
|
|
Sementara itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kukar Abdul Rahman mengatakan, kesempatan itu digunakan untuk menggali pembangunan bidang kemaslahatan umat. "PPU memang kabupaten yang baru berdiri. Namun di satu sisi, soal keagamaannya luar biasa. Sementara Kukar, boleh dikata merupakan pintu, dinding, dan soko guru dari kabupaten/kota di Kaltim," ucap Rahman.
Meski demikian, diungkapkan Abdul Rahman bahwa Kukar masih perlu belajar berbagai hal. Karena belajar itu tidak mengenal gengsi. Ibarat pepatah, kalau memang yang muda lebih pintar, maka yang tua pun harus belajar kepada yang muda. Demikian pula sebuah daerah. "Walaupun berdirinya baru kemarin, tapi kalau mampu menerapkan sisi yang lebih maju, maka kami dengan senang hati akan belajar," tambah Rahman.
(
Pwt)