DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Buruknya sistim Drainase bisa membawa bencana
post

Buruknya sistim Drainase bisa membawa bencana


H.Ahmad Zulfiansyah ketika melakukan reses (Foto: murdian)
TENGGARONG, Kegiatan Reses merupakan salah satu kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Kartanegara yang sangat penting dan strategis karena Reses merupakan salah satu media yang diagendakan oleh DPRD untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung oleh Anggota DPRD sebagai wakil rakyat yang dipercaya bisa menjembatani aspirasi dan atau keinginan masyarakat yang diwakilinya untuk dibahas di lembaga pemerintahan (legislatif).

Untuk reses III anggota DPRD kukar kali ini pada masa sidang I yang di mulai 30 Nopember sampai dengan 5 Desember 2016 semua anggota DPRD kukar sebanyak 43 orang melakukan reses ke dapil masing-masing.

Begitu pula dengan H. Ahmad Zulfiansyah yang berhasil terpilih dari dapil 1 Kecamatan Tenggarong yang berasal dari Partai Politik Persatuan Pembangunan (PPP) di DPRD di percaya duduk di komis 1 yang membidangi Hukum dan Pemerintahan.



Ketika warga sampaikan aspirasi (Foto: murdian)
H. Ahmad Zulfiansyah mengatakan, merasa bersyukur bisa memanfaatkan masa reses dengan silaturhami dengan para sahabat, keluarga dan masyarakat. "Apa yang saya dapat ini merupakan hal yang sangat berarti dan aspirasi inilah yang menjadi dasar saya dan kawan-kawan untuk bekerja ,nantinya akan masuk pada pokok-pokok pikiran dewan, Semua aspirasi yang sekala Prioritas akan kita sampaikan kepada Pemerintah Daerah melalui sidang paripurna.

Adapun reses kali ini saya melakukan pertemuan di beberapa RT diantaranya, di RT 75 Mangkuraja, Kelurahan Loa Ipuh, Kedua RT. 18 Mangkurawang dan yang terakhir di Rapak Mahang, Kelurahan Timbau semuanya berada Kecamatan Tenggarong.

Ketiga kelurahan ini hampir 75 persen semuanya mengeluhkan buruknya sistim Drainase saluran pembuangan air yang ada dipemukiman warga, ini akibat tidak ada kesadaran masyarakat kita dalam menjaga lingkungan, banyak sampah-sampah dibuang sembarang tempat, di tambah banyaknya bangun rumah dengan sistim pengurukan, dan tidak menjaga aspek lingkungan sekitarnya, akibatnya parit-parit pembuangan air banyak tersumbat matrial dan tanah urukan, otomatis jika turun hujan pemukiman masyarakat akan tergenang air.



Reses juga dihadir ibu-ibu rumah tangga (Foto: murdian)
Semua ini akibat kurang matangnya perencanaan dalam sistim pembangunan yang ada di masyaratat kita, begitu pula dengan pemerintah kita, banyak jalan dibangun tapi gorong-gorong dan parit dikiri kanan jalan tidak dibuat.

Ada jalan yang sudah diaspal masih kokoh malah ditambah cor beton dan ada yang sudah cor beton malah diaspal, tapi ada jalannya rusak parah dan banyak lubang sampai saat ini tidak pernah di lakukan perbaikan .
“Sistim seperti ini harus kita rubah apa lagi saat ini APBD kita sangat menurun secara derastis yang semula kita menerima 5-4 Triliun setiap tahun dengan adanya defisit pemerintah kita hanya menerima kurang lebih hanya 2,8 Trliun saja, jika keuangan ini tidak kita kelola dengan baik, ini menjadi presiden buruk bagi daerah kita kedepan ”. Ungkap Zulfiansyah dihadapan warga
(mur)