4 Calon Telah Mendaftar
 Syaukani HR (Foto: GdR) |
|
|
|
Tahun ini pemilihan kepala daerah (Pilkada) berlangsung di 11 propinsi untuk memilih gubernur dan di 279 kabupaten/kota memilih bupati dan walikota beserta wakilnya. Di bulan juli saja serentak pemilihan di 225 kabupaten/kota. Di Kabupaten Kutai Kartaenagara, pelaksanaan Pilkada jatuh tanggal 1 Juni 2005. Hingga saat in, bursa pemilihan bupati dan wakil telah diramaikan empat calon yang telah mendaftar di KPUD.
Mereka adalah pasangan H Syaukani HR-Samsuri Aspar dari partai Golkar. Disusul pendaftar calon bupati berikut, PKS dan PAN mendeklarasikan untuk mengusung H Adji Sofyan Alex-HM Irkham. Ketiga calon bupati yang ikut bersaing pasangan Syahranie-Elly melalui pintu koalisi partai PDI-Perjuangan dan PNBK. Pasangan yang terakhir mendaftar ke KPUD adalah HM Tajuudin Noor-Abdul Djebbar Bukran melalui gabungan tiga parti yakni Partai Patriot Pancasila PP, Partai persatuan Pembangunan. PPP dan Partai Merdeka.
Syaukani-Samstri adalah mantan bupati dan wakil bupati periode lalu. Sementara Sofyan Alek tercatat pernah menjabat Walikota Tarakan dan Kadis Pertanin Kaltim. HM Irkham yang juga Ketua Umum PAN Kukar saat ini amsih menjabat sebagai anggota DPRD Kukar. Pasangan Syahranie-Elli yang ikut maju bersaing yang tentunya enggan disebut hanya sebagai penggembira ini adalah mantan yang cukup lama duduk di legislatif. Masyarakat kurang begitu banyak tahu siapa Elly, menginghat ia hanya belum pernah mejabat baik di kursi pemerintahan maupun dewan. Di mata masyarakat Kukar, Tajjudin Noor lebih dikenal dengan nama Udin Max ini menjabat Ketua Partai Patriot Pancasila sekaligus Ketua Pemuda Pancasila. Ia menggandeng pentolan kader PPP yang saat ini masih duduk sebagai anggota di DPRD yakni Djebbar.
Pasangan Syaukani HR-Samsuri yang diiringi ribuan massa pendukung ketika mendaftar ke KPUD menjadi ispirasi pasangan lain untuk melakukan hal sama. Becak dijadikan pilihan pasangan Sofyam Alex-HM Irkham sebagai alat transportasi saat menuju KPUD sambil diiringi hanya segelintir pendukungnya. Melihat banyaknya massa yang memberikan dukungan terhadap jago-jagonya saat mendaftar, memiliki warna sendiri. Berbeda Tajjudin Noor-Djebbar, menggunakan mobil mewah yang sudah menjadi ciri khas kader PP.
Dibilik keinginan kuat untuk bertarung habis-habisan merebut kursi bupati, Udin Max mengakui Syaukani HR-Samsuri adalah pasangan yang terlalu kuat dan berat untuk disaingi. Mantan Bupati Kukar ini tampaknya menjadi kandidat kuat untuk kembali merebut kursi yang telah 5 tahun didudukinya.
“Wah kalau Pak Syaukani masih terlalu kuat untuk dikalahkan. Saya yakin akan kembali menjadi bupati,” begitulah obrolan ditengah-tengah masyarakat yang kerap kita dengar.
Pemilihan langsung kepala daerah memiliki legitimasi demokratis yang kuat. Artinya bertambah luasnya ruang bagi partisipasi aktif rakyat berarti semakin mendekatkan praksis politik di daerah dengan demokrasi ideal. Di sisi lain, rakyat akan lebih merasa bertanggungjawab terhadap pilihannya. Rakyat tentu tidak akan gegabah menentukan pemimpinnya karena pilihan tersebut akan menentukan masa depan daerahnya dan akan berimbas pada masa depan dirinya sebagai individu.
Inilah yang tampaknya mulai disadari masyarakat Kutai Kartenegara, terlihat diberbagi tempat dan kesempatan mereka acap membicarakan Pelaksanaan Pilkada. Mereka mulai memilih dan memilah calon, mengkrtisi kafabilitas kredibilitas anggota Panwaslu yang dinilai patut dipertanyakan, persiapan KPUD dan banyak lagi bahasan-bahasan lainnya seputar hajatan demokrasi ini.
(
GyO)