SMPN 1 Tenggarong Sudah Dua Tahun Menumpang
 Komisi IV ketika Sidak SMP 1 Tenggarong (Foto: murdian) |
|
|
|
TENGGARONG, Sehubungan dengan adanya surat masuk ke Komisi IV DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara yang salah satunya membidangi pendidikan dan Komisi II membidangi Pembangunan langsung melakukan sidak ke SMPN 1 Tenggarong yang sekarang masih menumpang di SMK II Tenggarong yang terletak di Jalan H Ahmad Dahlan Tenggarong.
Rombongan dipimpin langsung Kamarur Zaman didampingi H. Behmen dan H.Ahmad Zulfiansyah anggota komisi II yang juga alumni SMPN 1 Tenggarong secara bersama-sama melakukan peninjauan dan berdialog langsung dengan guru dan murid, Rabu 25/10/2017
Kedatangan anggota DPRD Kukar pada pukul 14.15 wita diterima langsung Plt.Kepala Sekolah Mustangirun ditemani beberapa guru seperti ; Sarimun Ando Yono dan Badriansyah .
Disela-sela kunjungan anggota dewan, Mustangirun mengatakan SMPN 1 dulunya di Jalan KH Dewantara, sehubungan dengan bangunan yang sudah tua, kondisi bangunan sudah rendah dari jalan, jika turun hujan sekolah yang ada sering tergenang banjir, maka Pemerintah Daerah berkeinginan membangun gedung yang baru dan bangunan yang lama dihancurkan, pada tanggal, 27 Juli 2015 dilakukan pembongkaran secara total.
 Anggota Dewan Kukar berdialog langsung dengan para Siswa- Siswi SMP 1 Tenggarong (Foto: murdian) | |
|
|
Untuk menunggu bangunan yang baru akan dibangun ,semua proses belajar mengajar dipindahkan ke SMK II Tenggarong dengan sistim sip SMK masuk pagi, SMP masuk siang pukul 13.30 wita. Adapun jumlah guru pengajar yang Pegawai Negeri Sipil (PNS) 53 Orang, 6 Orang Honor Sekolah dan THL 1 orang dengan jumlah murid kurang lebih 776.
Awal pada tahun 2015 jumlah murid 833 orang, untuk tahun 2017 sedikit berkurang yakni ; 776 orang ,saat ini para murid mengeluhkan konsentrasi belajar tidak senyaman pada masuk pagi hari, disamping kondisi ruangan yang sangat panas, pendingin ruangan juga tidak ada karena aliran listrik tidak ada, walaupun ada tapi sering terputus.
Untuk saat ini sekolah kami tidak mempunyai Laboratorium sekolah dan tidak bisa melakukan peraktek karena Leb Komputer, Leb Bahasa, Leb IPA, Leb Multimedia dan Leb Keterampilan untuk ruangan sudah 2 tahun ini tidak ada.
Kedatangan anggota dewan kesekolah kami ini suatu hal yang sangat positif, kami bisa sampaikan aspirasi secara langsung dan dewan bisa melihat secara langsung kondisi guru dan siswa dalam proses ngajar dan belajar.
“Kami sangat berharap persoalan ini bisa dicarikan solusi yang tepat, jika terus menerus seperti ini yang kami takut kan menjelang ajaran baru nanti siswa siswi yang ingin bersekolah di SMPN 1 ini kurang peminat, dikarenakan tidak ada gedung dan masuk siang” Tutur Mustangirun
 Kedatangan anggota dewan kesekolah merupakan suatu hal yang sangat positif (Foto: murdian) | |
|
|
H.Ahmad Zulfiansyah sangat menyayangkan padahal SMPN 1 Tenggarong ini banyak melahirkan Orang–orang penting yang sukses, seperti Kepala OPD, Camat, Bupati, Ketua DPRD, Gubernur maupun pejabat Nasional lainya, sangat eronis jika kita biarkan seperti ini, padahal, upaya meningkatkan mutu pendidikan secara nasional merupakan salah satu program yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah. Hal tersebut sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional.
Upaya ini diarahkan agar setiap lembaga pendidikan selalu berupaya untuk memberikan jaminan mutu layanannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan mutu layanan' disini adalah jaminan bahwa proses penyelenggaraan pedidikan sekolah sesuai dengan yang seharusnya terjadi dan sesuai pula dengan yang diharapkan.
Peningkatan mutu hal ini sangat penting mengingat dewasa ini kita dihadapkan pada berbagai kesempatan dan tantangan, baik yang bersifat nasional maupun global, sedangkan berbagai kesempatan dan tantangan itu hanya dapat diraih dan dijawab apabila sumber daya manusia yang dimiliki bermutu tinggi.
“Mutu sekolah dapat tercapai salah satunya dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Tanpa tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, maka kegiatan pembelajaran tidak akan berjalan secara efektif dan maksimal”. Tutur Zulfiansyah
M.Behmen menambahkan dalam hal ini merasa prihatin usai mendapat beberapa keluhan murid ketika melakukan peninjauan dan dialog langsung murid beberapa kelas, semua murid mita pindah kegedung baru sebelum sekolah mereka yang di jalan KH Dewantara rampung, dengan alasan kalau ada gedung baru mereka bisa masuk pagi hari.
Dengan masuk pagi udaranya masih enak dan segar jika masuk siang suasana ruang kelas sudah panas, konsenterasi menerima pelajaran yang diberikan para guru, acap kali sering tidak bisa dicerna dengan baik.
Jika kita pertahankan SMPN 1 ini di tempat yang ada kasihan, SMKN II belum bisa menerapkan sistim 5 hari sekolah, padahal sebenarnya aturan yang ada sudah berjalan sejak lama. Sekolah SMK 1 yang disebelahnya sudah menerapkan sistim 5 hari sekolah.
“Dalam hal ini apa yang kita dapatkan saran dan masukan, akan kami sampaikan kepada ketua komisi agar bisa disampaikan kepada pimpinan dewan dan bisa segera dimasukan pada agenda dalam hal Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan menggundang langsung Sekretaris Daerah (SEKDA) Kukar dan Instansi terkait agar persoalan yang ada ini bisa dicarikan solusi yang tepat dan terbaik agar proses belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, baik dan tidak ada yang dirugikan”. Papar M. Behman (
mur)