DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Marangkayu Kaya Butuh Infrastruktur yang Memadai
post

Marangkayu Kaya Butuh Infrastruktur yang Memadai


Bahruddin Demu Anggota DPRD Provensi Kalimantan Timur hadir pada Musrenbang Kec Marangkayu (Foto: Maryadi)
TENGGARONG, Musrenbang Kecamatan Marangkayu merupakan forum musyawarah antar para pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan program kegiatan prioritas yang tercantum dalam Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Kelurahan yang di integrasikan dengan prioritas pembangunan daerah kota di wilayah kecamatan dan dikoordinasikan oleh Bappeda kota dan dilaksanakan oleh Camat Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Senin 12 /03/2018

Musrenbangcam adalah adanya penghargaan (reward) bagi Kecamatan yang dapat melaksanakan musrenbangcam dengan baik. Ini merupakan bentuk apresiasi kepada Kecamatan untuk dapat mendorong kualitas perencanaan pembangunan melalui musrenbang.



Buherah SH,.M.Si Ketika memberikan kata sambutan dan masukan saran pada Musrenbang (Foto: maryadi)
Musrenbang Kecamatan Marangkayu dibuka secara resmi Camat Marangkayu Hamzah, Hadir anggota DPRD Provinsi Bahrudin Demu, S.Pi, M.Si dari Partai PAN dapil Kukar, Angota DPRD Kukar Khisus Dapil III Kukar, Buherah, SH,.M.Si, dari PAN, H. Sudarmin Partai Golkar, Suyono PDI Perjuangan dan Samsuddin T dari Hanura.

Dalam pertemuan Juga Hadir Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Koramil, Kapolsek, Kepala UPTD Se- Kec Marangkayu, Kepala desa,Ketua BPD, LPM, Perwakilan Perusahaan dan undangan lainya.

Buherah salah satu anggota DPRD Kukar mengatakan Rasa Syukur pada kegiatan Musrenbang kali ini bisa saling Bersilaturrahmi dalam keadaan sehat, Musrenbang tahun terasa sedikit agak sulit dimana kita ketahui bersama dengan kondisi keuangan kita yang belum normal (Defisit).

Tapi saya berharap kita tetap optimis selama melewati masa-masa sulit ini , Musrenbang kali ini akan kita kupas sampai tuntas dalam menentukan prioritas yang menjadi permasalahan di Kecamatan.



Salah satu Kepala Desa sampaikan Aspirasi pada Musrenbang 2018 (Foto: maryadi)
Kita ketahui bersama Marangkayu merupakan daerah penyangga Pintu Gerbangnya Kabupaten Kutai Kartanega yang berbatasan langsung dengan Kota Bontang, Sangatta dan Ibukota Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda.

Daerah kita memiliki Potensi andalan dan sebagai penyuplai sayur bagi Kota-kota yang ada di Kaltim ini seperti Pertanian Padi Sabah, Palawija, Perkebunan Sawit, Perkebunan Karet, Perternakan Ayam, Sapi dan Kambing. Marangkayu juga ada mepunyai potensi pariwisata yang bisa menjadi andalan diantaranya Pantai Kersik, Pantai Rapak Lama dan Pantai Terusan. “Potensi Perdagangan dan Industri Kita memiliki 5 buah pasar, Perusahaan Chevron Ind Migas, PT.VICO Indonsia Migas dan PT Mahakam Sumber Jaya masih banyak perusahaan yang lainya” .Ungkapnya

Semua masukan yang disampaikan ini merupakan target program kerja yang harus kita laksanakan untuk mejawab aspirasi masyarakat, Baik itu dibidang Ekonomi Kerakyatan, Sosial Budaya, Pendidikan, Bidang Perikanan kelautan, Bidang Pertanian dalam arti luas dan yang tidak kalah penting lagi yakni Infrastruktur .

Untuk musrenbang kali ini yang masih menganjal dan menjadi persoalan yang berkepanjangan masalah infrastruktur jalan dan masalah bendungan. Bendungan ini dibangun untuk menyediakan sarana dan prasarana irigasi seluas 1.500 ha, persediaan air baku kapasitas 200 liter/detik, dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 135 kWh serta mereduksi debit banjir sebesar 65 persen.

DPRD Kukar sudah beberapa kali melakukan kunjungan, dalam persoalan ini sedikit agak rumit khususnya masalah lahan, Proyek ini sudah berjalan 12 tahun. “Desain awal itu hanya sekitar kurang lebih 350 Hektar, dengan adanya memorandum of understanding (MOU) PEMKAB Kukar dengan PEMKOT Kota Bontang, tentang pemenuhan kebutuhan air, maka kenangan itu betambah 650 Hektar, sehingga pembiyayaan akan bertambah, sehingga ini harus kita selesaikan.

Tapi yang menjadi kendala jika kita lanjutkan area yang ada masuk HGU PTN 12, Sumur Minyak Vico, jika ini dilakukan ada 19 sumur yang akan tenggelam ini perkiraan dengan Pia Satlit akan tenggelam sekitar 2 M termasuk Kampong KM 10 tenggelam 2 M artinya jika kita lanjutkan akan menjadi probelema (persoalan) sehingga harus ada Analisis ketika kegiatan ini harus dilanjutkan.

“Tapi jika tidak kita lanjutkan, uang kita sudah masuk kurang lebih Rp 2,76 Miliar APBD Provensi dan dana APBN sehingga ini harus kita seriusi, kalua tidak diseriusi dana yang ada semua mubajir akan terbuang Sia-sia”. Tegasnya

Kita tidak mau kebutuhan air di Kota Bontang terpenuhi, semetara kita ada problem yang tidak termanfaatkan , ini sangat ironis kita bercita-cita berkeinginan lebih sementara di rumah kita sendiri tidak terselesaikan.

Jika kukar tidak memiliki dana kita bisa minta bantu APBD I Provensi dan Dana APBN kita harus tegas seperti itu, jangan samapi persoalan ini jadi tarik menarik, Provensi jadi Ragu-ragu dalam persoalan ini.

“Jika ini tidak berjalan pekerjaan fisik sekitar menelan dana 300 Miliar ini akan terbuang Sia-sia, dan bangunan yang ada sudah muncul Keretakan -keretakan, kita berharap Bappeda Kukar harus melakukan koordinasi dan singkronisasi dengan Bappeda Provensi agar tidak menimbulkan persoala di kemudian hari". Pinta Buherah. (Iwn)