Anggota DPRD Dapil II Ikuti Musrenbang di Kecamatan Sebulu
 Anggota DPRD Dapil II Ikuti Musrenbang di Kecamatan Sebulu (Foto: Angga) |
|
|
|
ANGGOTA DPRD Kutai Kartanegara (Kukar)dari daerah pemilihan (Dapil) II mengikuti Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Sebulu. Anggota DPRD yang hadir terdiri dari Firnadi Ikssan, Alif Turiadi, Aini Faridah, Kamarur Zaman, Agustinus.
Bertempat di Kantor Camat Sebulu Musrenbang dipimpin oleh Camat Sebulu Mochfizar dan dihadiri oleh kepala desa dan instasi terkait lainnya, Senin (12/3).
Adapun hasil pelaksanaan Musrembang RKPD Kab. Kutai Kartanegara di kecamatan sebulu adalah dari paparan Hendra Ciptadi,SE.,M.Si mewakili Kepala Bappeda bahwa kegiatan musrembang dana 50 Miliar terbagi dari 18 kecamatan prioritas kemiskinan,pertanian,pendidikan dan perumahan.
 Musrenbang dipimpin oleh Camat Sebulu Mochfizar (Foto: Angga) | |
|
|
Sementara itu menurut Mochfizar selaku Camat Sebulu menyatakan semoga di acara musrembang th 2018 ini berjalan dengan lancar tepat sasaran intinya lebih cepat lebih baik.
Mewakili anggota DPRD Kamarur Zaman mengungkapkan bahwa dengan kondisi keungan yang belum normal, saat ini yang harus di tuntaskan adalah hutang kita di Tahun 2016 - 2018 dan prioritaskan pembangunan infrastruktur.
Aini Farida mengungkapkan dengan Musrembang ini saya mewakili dari DPRD dapil II di 3 kecamatan paling tidak aspirasi masyarakat akan kita perjuangkan,mari bersama-sama kita fasilitasi.
Lebih lanjut diungkapkan Agustinus optimis untuk terlaksananya pembangunan di kec. Sebulu bisa lebih baik.
 Anggota DPRD bersama peserta Musrenbang Kecamatan Sebulu (Foto: Angga) | |
|
|
Alif Turiadi juga mengberharapkan kepada teman-teman mari kita kawal bersama dalam aspirasi masyarakat sehingga bisa diakomodir seluruh aspirasi ini.
Diketahui dari 14 desa di kec. Sebulu mendapatkan pagu yang sama kurang lebih Rp. 191.000,00 per desa
Sementara itu perwakilan kepala desa perbatasan Tenggarong sampai perbatasan Muara Kaman memohon untuk menjadi prioritas Desa Rapak Lambur perempatan jalan tambang,beliti Dusun Ngarang sampai Desa Tanjung Harapan, Sinar Harapan,mulia harapan,sanggulan selerong, Teratak, Benua Puhun, Balai Muara Kaman. Apa artinya bicara ekonomi dan infrastruktur apabila jalan penghubung sangat hancur akan menghambat akses tranfortasi ke desa desa, kurangnya perhatian dari pemerintah daerah dan DPRD di kampung kami bukan lagi krisis ekonomi melainkan kami krisis perhatian kepada masyarakat.
(
Angga)