DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Komisi IV Kunjungi Puskesmas Bontang Lestari
post

Komisi IV Kunjungi Puskesmas Bontang Lestari


Kunjungan kerja anggota komisi IV DPRD kukar ke Puskesmas Bontang Lestari (Foto: murdian)
ANGGOTA Komisi IV DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan kunjungan kerja dalam daerah ke Puskesmas Bontang Lestari, Kota Bontang, Kalimantan Timur, Senin 14 /5/2018.

Dipilihnya Puskesmas Bontang Lestari karena merupakan puskesmas yang terletak di perbatasan Desa Santan Tengah Kec Marangkayu, Kabupaten Kukar dan Kota Bontang.

Anggota Komisi IV dipimpin langsung Ir. Yusmardani didampingi Samsudin T, SE, Kamarur Zaman, Hamdiah Z, S. Pd, H Abdur Rahman,S.Ag,dan Sofian Ashori selaku Kepala Bagian Hubungan Antr Lembaga Sekretariat DPRD Kukar.
Rombongan diterima langsung Drg. Heny Diah Yulianti dan beberapa staf di ruang serba guna Puskesmas Bontang Lestari.



Samsuddin T SE, anggota DPRD Kukar yang berasal dapil Marangkayu (Foto: murdian)
Yusmardani mengatakan komisi IV membidangi Kesehatan, Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan Daerah ingin melakukan silaturahmi sekaligus ingin melihat secara dekat baik segi fasilitas, peningkatan kualitas pelayanan kesehata, persedian obat-obatan yang ada dipuskesmas ini.

“Kita ketaui bahwa puskesmas ini telah diresmikan oleh Gubenur Kaltim Awang Faroek Ishak, puskesmas ini pelayanannya terus meningkat dan semakin maju,” katanya.
Puskesmas 24 di Bontang Lestari ini sangat dibutuhkan guna mendekatkan layanan kesehatan kepada warga. Pasien bukan hanya masyarakat bontang saja tapi warga kita yang dikecamatan Marangkayu sering berobat ke puskesmas Bontang ini.

“Mengingat akses warga menuju puskesmas Bontang Lestari lebih dekat dari pada ke RSUD Samarinda apalagi ke Tenggarong,” ucapnya.

Samsudin T salah seorang anggota DPRD Kukar yang berasal dapil Marangkayu menambahkan, Puskesmas Bontang Lestari dan Rumah Sakit Kota Bontang merupakan rujukan utama warga Marang Kayu.



komisi IV diterima diruang serba guna puskesmas bontang lestari yang beralamat Jl. M. Roem Rt. 008 (Foto: murdian)
“Di Marangkayu meski ada rawat inapnya kami melihat sepertinya dokter dan para medis belum maksimal melakukan pelayanan disamping itu juga prasarananya masih sangat terbatas masih belum lengkap begitu ada pasien langsung di rujuk ke Kota Bontang,” kata Samsudin.

Dikatakan dulu kita sudah mengusulkan perencanaan melakukan pembangunan puskesmas plus di Desa Santan Tengah, namun tidak jadi karena kondisi keuangan daerah yang masih kurang sehat. “Apa yang kita dapat dalam kunjungan kerja kali ini menjadi masukan yang sangat beharga sebagai bahan evaluasi dan perubahan layanan kesehatan yang ada di kukar,” ungkapnya.

Drg. Heny Diah Yulianti dalam sambutanya merasa senang atas kedatang komisi IV ke Puskesmas Bontang Lestari, Untuk diketahui Dinas kesehatan Kukar dan Bontang sudah ada A memorandum of understanding (MOU) terkait dengan lebih kearah monitoring dan evaluasi.

“Karena kami sudah berjalan sejak tahun 2016, karena banyaknya layanan kami di akses warga Kukar khususnya bersalin, dan kaitanya dengan laporan pemeriksaan ibu hami kami laporkan kepada dinas kesehatan Kukar dan sudah aktif berjaln dari tahun 2016,” katanya.

Diungkapkan Heny Diah bahwa untuk akses pelayanan dari Dinkes Bontang dan Kukar, karena asa satu Indonesia maka silahkan saja pasien diterima tidak pandang bulu asalnya. “Masyarakat yang sudah ada kartu JKN kalau dari marangkayu karena kebijakan dari BPJS boleh berobat dimana saja dan kami terima,” katanya.

Untuk wilayah luar pasien mencapai 977 orang/tahun (2017) (pasien baru), pasien lama 3.285 orang pertahun, untuk dari bontang lestari saja 1.040/tahun (baru), untuk yang lama 9.032/tahun.

“Puskesmas kami membuka 24 jam sehingga ada bidan dan perawat jaga, Kami berikan 2 orang dokter sip pagi, 1 orang sip sore dan malam kami siapkan dokter yang bisa di telpon.

“Fasilitas yang kami miliki belum bagus sekali hanya saja SDM kami cukup bagus dan pelayanan rawat inap masih terbatas di persalinan, untuk sakit yang lain yang cukup berat seperti kamo kita rujuk ke Rumah sakit Kota Bontang,” kata Heny (mur)