DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Masyarakat Keluhkan Banyaknya Pekerja Asing di Kukar
post

Masyarakat Keluhkan Banyaknya Pekerja Asing di Kukar


M.Andi Faisal selaku ketua komisi II ketika pimpin rapat (Foto: murdian)
PEMBERITAAN DPRD-, Usai melakukan Inspeksi Mendadak (sidak) ke Perusahaan PT. Cahaya Fajar KalTim (CFK) beberapa pekan yang lalu, Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Organisasi Perangkat Daerah dan Stakeholder yang ada terkait masalah Tenaga Kerja Asing.

Rapat dipimpin langsung ketua komisi II DPRD Kukar HM Andi Faisal didampingi Abdul Rasid, Abdul Kadir, H. Ahmad Zulfiansyah, Jumarin Thripada, Khiril Anwar Effendi, H. Abdul Rahman,SH,.MH dan dihadiri Kepala Desa Tanjung Batu, Camat Tenggarong Seberang, Perusahan Listrik Negara Cabang Tenggarong, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) dan Pimpinan PT. Indonesia Energi Dinamika (Indoeka), PT. Cahaya Fajar Kaltim (CFK) dan undangan lainya.

Pertemuan berlangsung pada pukul 10,15 wita di ruang Banmus lantai II Gedung DPRD Kab Kukar jalan Wolter Monginsidi, Kel Timbau, Tenggarong , Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin 28/05/2018.

Andi Faisal dalam rapat mengatakan Komisi II membidangi Perhubungan, Pertambangan dan Energi, Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Perencanaan Pembangunan, sesuai Tugas Pokok dan Fungsi sebagai anggota Legislatif terutama dalam penyelenggaraan Pengawasan dan Kewenangan.



Abdul Rasid ketika memberi masukan dan saran terkait masalah Tenaga Kerja Asing. (Foto: murdian)
Khususnya didalam sidak pekan lalu ditemui adanya pekerja asing (WNA) yang di pekerjakan dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga uab (PLTU) yang berada di Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Seberang, dalam hal ini kita bukan anti WNA tapi kita ingin melihat semua proses dan kebutuhanya sesuai dengan Undang-undang yang berlaku di negara kita.

RDP kita kali ini disamping kita ingin meningkatkan silaturahmi dibulan suci ini kita juga ingin membantu perusahaan yang melakukan investasi di kukar, apa yang menjadi persoalan selama ini baik itu berupa Izin,IMB dan Amdal dan sebagainya, komisi II siap membantu untuk memfasilitasi.

Komisi II bukan anti investasi, jika perusahaan PT.CFK dan PT. Indoeka banyak manfaatnya, baik bagi lingkungan Desa Tanjung Batu, kecamatan Tenggarong Seberang,Kab. Kukar , KalTim dan Negara ini kami merasa sangat senang dan sangat berterima kasih.

Kita ingin meluruskan apa yang menjadi keluhan dan aduan masyarakat yang berada disekitar area yang ada , banyaknya laporan pekerja negara Cina di wilayah mereka, sedangkan masyarakat lokal yang ada masih banyak menganggur, membutuhkan pekerjaan, sedangkan pekerjaan yang dikerjakan selama ini bukan pekerjaan yang memerlukan skill yang khusus, dalam artian masyarakat lokal masih bisa melakukan pekerjaan yang ada.

“Kita hanya ingin minta yang berkadilan lah, kita tidak ada niatan untuk menganggu kegiatan yang ada, kita hanya ingin meluruskan agar dan perusahaan bisa memahami dan mentaati ketentuan yang sudah ada, kami merasa senang adanya investasi yang ada, dengan investasi listrik ini, ini suatu keuntungan dan kemajuan bagi daerah kita”. Tutu Andi Faisal



Bambang Irwan selaku pimpinan PT. Indonesia Energi Dinamika (Indoeka) (Foto: murdian)
Abdul Rasid menambahkan, sangat memahami dan sepakat apa yang menjadi perasaan kawan-kawan anggota komisi yang lain, kita semua mendukung apa yang menjadi progam suatu pemerintah dan negara kita, dengan kondisi sekarang ini , banyaknya masyarakat kita mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK), Ekonomi kita semakin tidak menentu, ruang untuk bekerja semakin sulit, banyaknya pengangguran bertambahnya orang miskin didaerah kita.

Sementara di lingkungan mereka ada sebuah perusahaan yang sekala nasional banyak mempekerjakan orang luar dan negara asing ini sangat tidak mengenakkan, kita sepakat apa yang sudah dilakukan pemerintah tapi yang harus kita pahami pasca perusahaan asing berakhir, jika peralatan yang kita gunakan terjadi trebel kerusakan apakah kita harus menunggu orang asing datang lagi ke daerah kita, kita berharap dalam suatu pekerjaan orang kita harus melakukan pendampingan, jika orang asing pergi kita sudah bisa memperbaiki dan mengendalikan.

Masyarakat kita seharusnya diberi skill khusus dan di sekolahkan agar bisa menjadi raja di negara sendiri, kalau pekrjaan yang hanya gali tanah, atau aduk semen dan cor beton saya kira masyarakat kita bisa tidak usah ambil orang Negara Cina, dalam hal ini kita minta perusahaan PT. Indoeka bisa memberikan Corporate social responsibility (CSR) dan memahami lingkunganya.

“Kita juga minta manajemen PT. Indoeka selalu melakukan pendekatan, koordinasi dengan pihak desa, kecamatan, dinas teknis agar tidak timbul ada kecemburuan sosial di tengah masyarakat kita “. Pinta Abdul Rasid

Bambang Irwan selaku perwakilan PT. Indoeka merasa senang dengan adanya pertemuan, ini bisa mempererat talisilaturrahmi dan untuk menuju kearah yang lebih baik, dalam hal ini perusahaan kami ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat dangan bangsa ini.

Awal kontrak April 2017 dan berakhir April 2020, masih ada 3 tahun untuk awal 6 ini kita melakukan penggalian dan melibatkan perusahaan lokal Samarinda, setelah itu datang barang yang kita beli bersamaan dengan pekerja asing dari negara cina, perusahaan listrik negara melakukan kontrak Tangki dalam membeli peralatan kepada produsen sudah jadi pada perusahan Jiang Jiusheng dan Jiangxi Thermal Power Construction Corp (JTPCC) dengan jumlah pekerja sebanyak 80 orang dari Cina, dengan beriringnya waktu tenaga asing berkurang dan masih tersisa saat ini 73 orang.

Perusahaan negara kita hanya terima jadi semua pekerjaan tanggung jawab mereka , selesai dan sesuai dengan MoU dan sesuai dengan keinginan Perusahaan PLN mereka harus pulang kenegara mereka.

Dalam oprasional kita tidak ada satupun pekerja warga negara asing, baik unit satu, dua dan tiga pembangkit listrik, total karyawan kita 464 orang dan kita juga mempekerjakan tenaga lokal sekitar area tanjung batu.

“Pekerja asing yang ada bekerja dibidang manajemen proyek konstruksi, sedangkan PT. Indoeka sebagai pengawas apa yang sudah mereka kerjakan sesuai dengan kontrak dan kebutuhan PLN, jika ada kekurangan mereka harus perbaiki dan penuhi, apa yang menjadi hasil rapat hari ini, ini mejadi catatan, masukan yang sangat berharga untuk menjadi pemikiran kita dalam bekerja, membangun dan mensejahterakan masarakat kita”. Ucapnya Bambang (mur)