Festival Kesenian Erau 2018 Digelar
PEMBERITAAN DPRD, Festival Kesenian Rakyat Internasional VI dalam Rangka Erau Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura 2018 diawali Kirab Budayaakan Kutai Kartanegara dan beberapa peserta delegasi kesenian mancanegara yang berpartisipasi memeriahkan EIFAF tahun ini.
Erau Adat Kutai dan Internasional Folk Arts Festival (EIFAF) yang akan digelar di Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kirab Budaya Internasional yang star di Depan Gerbang Raja menuju Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara, Sabtu 21 Juli 2018.
Semua peserta Kirab budaya diikuti sanggar seni dan paguyuban dan para delegasi akan mempertunjukkan karya seni dan kebudayaan negara dihadapan Plt Bupati Kutai Kartanegara Drs.Edi Damansyah, M.Si, Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara Drs Adji Mohamad Arifin MSi, Ketua DPRD Kukar Salehuddin,S.Sos,.S.Fil,Pejabat Daerah, Kerabat Kesultanan dan masyarakat Kutai Kartanegara.
Minggu 22 Juli 2018 Prosesi adat mendirikan Tiang Ayu merupakan simbol dimulainya perayaan Erau Adat Kutai 2018, upacara tersebut berlangsung di Keraton Kutai Kartanegara Ing Martadipura (Museum Mulawarman).
Hadir Gubernur Kalimantan Timur Dr H Awang Faroek Ishak , Kemenpar RI, I Gede Pitana mewakili Menpar RI, Putra Mahkota Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Drs.Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat , M.Si, Anggota DPR RI, Ketua DPRD Kukar Salehuddin, Para anggota DPRD, Plt Sekretaris Prov Hj.Melina, Sesepuh Kerabat Kesultanan,OPD terkait dan undangan lainya.
Sebelum mendirikan Tiang Ayu Pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura mengajak mendoakan kesembuhan, H. Adji Mohamad Salehoeddin II Kutai Ing Martadipura yang saat ini masih terbaring lemah di RSUD Aji Muhammad Parikesit di Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Dengan sakitnya Sultan Kutai Ing Martadipura Ke-XX H. Adji Mohamad Salehoeddin II mengeluarkan Titah, Kita Sultan Kutai H. Adji Mohamad Salehoeddin II , yang berbunyi Hai sekalian Orang yang ada diteluk Rantau atau yang berada di dalam Istana Kesultanan Kutai.
Karena Kita Sultan Kutai H. Adji Mohamad Salehoeddin II Dalam keadaan sakit. Maka kita Sultan memberikan Titah Kepada Putra Mahkota Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Drs.Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat , M.Si Sebagai pemegang penuh adat Kesultanan Kutai sejak Tanggal 18 s.d 30 Juli 2018.
Sejak tanggal 18 Juli 2018 Putra Mahkota Sultan Selaku Pemegang adat Kesultanan Kutai. dibuat di dalam Keraton Tanggal 18 Juli 2018 Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura tertanda H. Adji Mohamad Salehoeddin II, yang disampaikan langsung, Menteri Kelestarian Nilai Adat Adji Pangeran Haryo Kusumo Puger.
Usai pembacaan Titah dilanjutkan pemberian gelar kehormatan bagi pejabat, tokoh, kerabat Keraton hinga warga biasa yang berjasa, pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura memberikan gelar kepada Ir H. Isran Noor, M.Si Bin Bakrie dengan gelar Poniko Pangan Diko Hingkang Kanjeng Sinuhun dan H.Hadi Mulyadi,S.Si,.M.Si yang merupakan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Periode 2018-2023 yang terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah Provensi Kalimantan Timur 27 Juni kemarin.
Pemberian gelar diserahkan langsung Putra Mahkota Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Drs.Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat di Ruang Stinggil (Keraton).
Usai pemberian gelar dilanjutkan Seremoni Pembukaan Internasional Folk Asts Festival (EIFAFF) dalam Rangka Erau Adat Kutai di Stadion Rondong Demang Tenggarong Kemudian dilanjutkan parade Seni dan Budaya dan partisipan Negara diantaranya; Polandia, Rumania, Meksixo, Hongaria, India, Turki dan Indonesia.
Plt. Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mengatakan dalam pidato pembukaan erau 2018, sangat bersukur apa yang kita lakukan pada saat ini semoga membawa berkah, Saya atas nama Pemerintah Daerah dan segenap masyarakat Kutai Kartanegara , sangat berteima kasih atas hadirnya para tamu baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provensi, Tamu Mancanegara dan Undangan lainya.
Erau ini merupakan festival sangat dinantikan oleh masyarakat kukar dan sekitarnya, ini merupakan aktualisasi bagi seniman daerah nusantara dan mancanegara, sekaligus memacu para pelaku industri pariwisata untuk menggerakan kemajuan sektor pariwisata Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Dengan adanya erau masyarakat mendapat dampak Positif disisi ekonomi, melalui berbagai sektor usaha, melalui Erau Adat Kutai denyut perekonomian Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin maju dan berkembang , Erau Adat ini menjadi salah satu pintu masuk yang sangat-sangat strategis, untuk mengenal dan mempromosikan baik pariwisata dan budayanya maupun produk unggulan yang ada di masyarakat kita.
2017 kurang lebih 1,7 juta yang berkunjung di kabupaten kutai kartanegara, ini merupakan angka terbesar kedua kunjungan wisata yang ada di Provisi Kalimantan Timur setelah Pulau Derawan.
“Untuk kita ketahui bersama Erau Adat Kutai Kartanegara pada 2016 kita berhasil mendapat anugrah Pesona Indonesia sebagai Budaya yang terpaporit di tanah air kita, selain itu Pulau Kumala Wisata buatan yang ada di Kutai Kartanegara, Pulau Kumala berhasil masuk Pesona Indonesia 2017 sebagai juara II tujuan banyak wisata terpopuler tanah air. saya mewakili Pemerintah Daerah sangat berterima kasih atas dukungan Pihak Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan Stake Holder yang sudah berjasa untuk Kemajuan Kabupaten Kutai Kartanegara ”. Tutupnya. (
mur)