Komisi IV Kunjungi DP3AKB Kota Balikpapan
 H.Abdul Rahman,S.Ag ketika sampaikan maksud dantujuan (Foto: murdian) |
|
|
|
PEMBERITAAN DPRD, Komisi IV DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara lakukan kunjungan kerja ke Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis 24/1/2018.
Komisi IV Bidang Kesejahteraan Rakyat Meliputi bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Kesehatan, Kesejahteraan Sosial, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Kunjungan kerja komisi IV langsung Isnaini SH,.MH, ditemani H.Abdul Rahman,S.Ag, Kamarur Zaman, Ahmad Jais HPH,S.Sos, H. Behman, H. Alif Turyadi,SE, SamsuddinT, SE, Sofian Ashuri Kepala Bagian Antra Lembaga dan Staf Sekretariat DPRD Kukar.
Rombongan diterima Kepala DP3AKB dalam hal ini diwakili Muhammad Kasim selaku kepala bidang DP3AKB ditemani dr. Sarifah selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Para UPTD dan beberapa kepala seksi yang ada lingkup DP3AKB , diruang rapat lantai II Kantor DP3AKB Kota Balikpapan.
 Rombongan diterima Kepala DP3AKB dalam hal ini diwakili Muhammad Kasim selaku kepala bidang DP3AKB d (Foto: murdian) | |
|
|
Usai mendapatkan pemaparan DP3AKB, H.Abdul Rahman,S.Ag mengatakan salah satu tugas kami membidangi Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dalam hal ini komisi IV ingin melakukan Sharing untuk menggali informasi, berlajar banyak mengenai regulasi yang terkait penanganan Perempuan dan perlindungan anak sesuai dengan bunyi Undang-undang No.7 Tahun 1984 Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita, UU No 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, UU No 23 Tahun 2001 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, UU No 21 Tahun 2007 Tentang Pemerantasan Tindak Perdagangan Orang dan Peraturan Pemerintah PP No 4 Tahun 2006 Tentang Penyelenggaraan dan kerjasama Pemulihan Korban Kekerasan dalam rumah tangga.
Selama ini kurangnya pemahaman masyarakat kita, bahwa perlindungan anak bukan hanya bicara tentang banyaknya jumlah kasus kekerasan, namun juga upaya perlindungan anak. Yang meliputi bagaimana komitmen semua pihak untuk memenuhi semua hak anak dalam empat kluster dan perlindungan khusus anak dari tindak kekerasan baik fisik, psikis, seksual, eksploitasi, trafficking (perdagangan anak dan penelantaran), stigmatisme pelabelan anak terorisme, korupsi, hingga penanggulangan bahaya.
 Anggota komisi IV berada di ruang rapat DP3AKB Balikpapan (Foto: murdian) | |
|
|
“Oleh sebab itu Strategi ini yang ingin kita pahami, masih banyak anak tidak mempunyai akta kelahiran, jika anak tidak ada akta ini sudah pasti anak ini kurang diperhatikan dan biasanya cendrung ada masalah dalam keluarga mereka oleh sebab itu, ini bukan tanggung jawab pemerintah saja tapi ini menjadi tanggung jawab dan perhatian kita semua”. ucap Abdul Rahman
Behman salah satu politisi partai politik PPP menambahkan, keberhasilan DP3AKB Balikpapan tidak kita ragukan lagi sudah banyak keberhasilan yang sudah mereka raih terutama dalam pengembangan anak, selama ini di daerah kita masih banyak anak-anak yang masih belum mendapatkan hak, baik itu tempat bermain, forum anak, layak anak bermain.
Setiap anak mempunyai permasalahan yang berbeda apa lagi latar belakang keluarga, lingkungan dan segi perekonomian. Disekolah sering masih ada kita melihat anak jika terlambat sekolah diberi sangsi oleh guru tidak boleh masuk di lingkungan sekolah sebelum apel pagi digelar, memang ini mendidik anak agar disiplin, tapi persoalan yang ada ini berimbas pada Psikologi anak.
Pemerintah kota balikpapan sangat konsisten pada komitmen untuk membangun Kota Layak Anak (KLA), dimana setiap RT sudah ada relawan atau seksi PPA dan ini tanpa diberi imbalan atau gaji ini patut kita cermati dan ilmu pendekatan seperti apa.
“Kerena membangun sistem, tanpa ada memperkuat fungsi koordinatif antar perangkat daerah dan lintas sektoral, membangun komitmen masyarakat, orangtua, kelembagaan masyarakat, dunia usaha dan media massa yang ikut berperan aktif, itu hanya sia-sia saja”. Ungkap Behman (
mur)