Warga Keluhkan Masih Minimnya Infrastruktur Dipedalaman dan Rendahnya Harga Sawit
 Kegiatan Reses I Salehuddin di Kec Muara Wis (Foto: murdian) |
|
|
|
PEMBERITAAN DPRD, 45 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terhitung 24-28 Februari 2019 melakukan reses di 18 kecamatan, sesuai dapil masing-masing. Ketua DPRD Salehuddin menggelar reses di Kecamatan Muara Wis.
Acara dihadiri langsung Camat Muara Wis Arianto, S.Sos,.M.Si dan didampingi Sekretaris Camat Riduan Syahrani, S.Pi, Koramil, Kaplsek, Ketua KNPI Kec. Muara Wis, Kepala sekolah,Guru, Lurah, Kepala Desa, Ketua BPD, Ketua LPM, PKK, Ketua RT dan Masyarakat. Pertemuan digelar di ruang Balai Pertemuan Umum (BPU), Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu (27/2/2019).
Arianto mengatakan momen reses merupakan salah satu mempererat tali silaturahmi wakil rakyat yang diberi amanah sebagai wakil masyarakat dan reses merupakan salah satu program kerja DPRD kukar dalam rangka penyerapan aspirasi dan memberikan informasi program kerja angggota DPRD yang sedang berjalan dan yang akan datang kepada masyarakat.
Untuk diketahui kehidupan masyarakat Muara Wis masih mengandalkan Sumber Daya Alam seperti pertanian, palawija, perkebunan karet , sawit, rotan, peternakan dan nelayan. Kondisi alam Muara Wis masuk didataran yang rendah dan dikelilingi Danau Melintang dan di pinggir Sungai Mahakam. Dengan kondisi alam di Muara Wis masih banyak Desa-desa yang terisolir dan sulit berkembang, karena memerlukan infrastruktur dengan biaya yang cukup besar.
 Arianto mengatakan momen reses merupakan salah satu mempererat tali silaturahmi (Foto: murdian) | |
|
|
Terus terang saya selaku kepala wilayah tidak bisa berbuat banyak tanpa ada dukungan pemerintah daerah dan pimpinan dan anggota DPRD Kukar," katanya.
“Kehadiran Ketua DPRD Kukar ini suatu kesempatan yang baik bagi saya, kepala desa dan masyarakat untuk menyampaikan apa yang menjadi kebutuhan untuk diperjuangkan dalam usulan reses yang nantinya menjadi pokok - pokok pikiran yang ada di dewan," ucap Arianto
Sementara itu, Ketua DPRD Salehuddin mengatakan, sejak 2016-2018 terjadi pasang surutnya kondisi keuangan, ini sangat berpenggaruh terhadap program kerja yang sudah disusun bersama-bersama pemerintah daerah, banyak tidak berjalan sebagaimana mestinya, akibat kondisi keuangan yang defisit, ditambah tersendatnya kucuran dana pemerintah pusat ke daerah.
"Situasi keuangan seperti ini sudah barang tentu berimbas apa yang sudah kita programkan tidak berjalan sebagaimana mestinya," katanya. Salehuddin mengaku telah melakukan beberapa pertemuan reses di dapil VI yakni Muara Muntai, Muara Wis, Kota Bangun, Kenohan, Kembang Janggut dan Tabang.
 Ketua DPRD Kukar Salehuddin (Foto: murdian) | |
|
|
"Untuk reses kali ini saya lakukan tiga kali pertemuan, reses pertama di Dusun Malong, Desa Lamin Pulut, Kecamatan Kenohan. Kedua di Kecamatan Muara Wis dan Terakhir di Desa Liang Kecamatan Kota Bangun," katanya.
Dalam reses, kata Salehuddin banyak mendapat keluhan, aspirasi yakni masalah infrastruktur bangunan dan jalan, begitu juga masalah listrik, ada beberapa desa warga masih mengeluhkan belum adanya pasokan listrik dari pemerintah ke desa mereka.
Di samping masalah listrik, air bersih, infrastruktur masyarakat juga mengeluhkan rendahnya harga kelapa sawit Tandan Buah Segar (TBS) yang dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir dinilai kian terpuruk. "Dalam hal ini saya sarankan pada petani swadaya di Muara Wis untuk bergabung dalam wadah koperasi agar dapat menikmati harga TBS," katanya.
Dengan banyaknya persoalan yang ada, Salehuddin berjanji akan menyampaikan kepada pemerintah khususnya Dinas Pertanian dan instansi teknis lainnya agar melakukan langkah nyata untuk memulihkan dan menstabilkan harga yakni dengan cara selalu meningkatkan pengawasan agar perusahaan tidak menolak dan seenaknya menentukan harga TBS kelapa sawit.
"Kasihan petani kita dalam kondisi perekonomian yang sangat sulit seperti sekarang ini, kita ketahui bersama di kukar banyak perusahaan yang tutup, karyawan di-PHK, otomatis pengangguran semakin bertambah," tambahnya.
Ia merasa yakin jika pertanian maju maka akan bisa mengurangi pengangguran dan roda penggerak perekonomian masyarakat akan tumbuh sesuai dengan konsep “Gerbang Raja” yang diprogramkan Pemerintah Daerah dengan motto “Menuju terwujudnya masyarakat Kutai Kartanegara yang sejahtera dan berkeadilan," ungkap Salehuddin dihadapan warga. (
mur)