Komisi IV Kunjungi Muara Kaman, Warga Minta Rumah dan Makam Muso Salim Dipugar
 Baharudin,SE dan anggota komisi IV melihat langsung patung Muso Bin Salim (Foto: murdian) |
|
|
|
PEMBERITAAN DPRD, Komisi IV DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Muara Kaman, Sabtu (23/11/2019).
Rombongan dipimpin langsung Baharuddin, SE selaku ketua Komisi IV didampingi Mutoyib, Dayang Marisya, Farida, Kamarur Zaman, Agustinus Sudarsono, Abdul Wahab, Kahirul Mashuri, Aini Faridah, Ir Yusmardani, Saparuddin Pabonglean, dan staf sekwan.
Komisi yang membidangi Pendidikan dan Kebudayaan ini diterima langsung camat Muara Kaman Surya Agus dan beberapa staf.
Bahruddin mengatakan Kecamatan Muara Kaman merupakan daerah cikal bakal berdirinya Kerajaan Kutai pada abad ke-4 dengan rajanya yang terkenal yakni Mulawarman.
Salah satu bukti bekas peninggalan Kerajaan Kutai yang masih dapat dijumpai di Muara Kaman adalah sebuah batu berbentuk balok panjang yang disebut Lesong Batu, dan Kabupaten Kutai Kartanegara juga memiliki seorang Pahlawan Nasional yang berasal dari Muara Kaman yakni Muso Bin Salim.
 Kamarur Zaman salah satu anggota DPRD kukar asal muara kaman (Foto: rizki) | |
|
|
Sejak masa awal ketika Kesultanan berperang melawan belanda di bawah pimpinan Pangeran Awang Long Senopati, hingga pada masa setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, tercatat beberapa putra terbaik daerah ini, turut melakukan perjuangan untuk mengibar kan sang Merah Putih.
“Karena jasanya yang sangat besar dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Kalimantan, bersama beberapa keluarganya turun mengangkat senjata, bertempur melawan pasukan Knil, pada tahun 1947 silam ini patut kita hargai dan ini menjadi kebanggaan kita semua," ucapnya
Saat ini ada keinginan masyarakat, kerabat pak Muso Bin Salim dan Pemerintah Kecamatan akan menjadikan Muara Kaman sebagai daerah Wisata Religi.
Makam Almarhum Muso Bin Salim saat ini berada di tepi jalan di pinggiran sungai mahakam, ini sangat sempit dan terasa kumuh, pihak keluarga berkeinginan agar makam yang ada bisa di perluas, dan dilakukan penurapan agar bisa nyaman jika melakukan ziarah kubur.
Di samping itu pula pihak kerabat berkeinginan untuk memperluas rumah Almarum Muso Bin Salim yang tidak jauh dari makam ini tidak lain agar semua pakaian dan peralatan perang selama berjuang melawan penjajah bisa aman dan tersimpan dengan rapi dan ini bisa dilihat oleh anak cucu beliau dan masyarakat luas.
 Anggota dan staf didepan monumen Muso Bin Salim (Foto: murdian) | |
|
|
“Juga Patung Muso Bin Salim tepat di garis khatulistiwa yang menghadap ke sungai mahakam ada jejak kaki Muso Bin Salim ini pihak keluarga minta diangkat dan patung yang ada bisa direnovasi, karena yang ada sudah mengalami kerusakan," ungkap Bahar
Kamarur Zaman mengatakan sangat mengapresiasi apa yang menjadi keinginan pihak aparat kecamatan dan kerabat Almarum Muso Bin Salim, ini tidak lain agar sejarah dan situs dan aset kekayaan yang ada di muara kaman bisa tertata, terjaga agar lebih baik. "Saya selaku perwakilan masyarakat di Dapil 2 Tenggarong Seberang, Sebulu dan Muara Kaman dan kawan -kawan siap mengawal jika ini masuk dalam usulan pokir reses dewan," katanya.
“Tapi yang tidak kalah penting lagi sebelum usulan yang ada masuk dalam pembahasan RAPBD kita mohon agar pihak kerabat agar bisa urun rembuk dan rapat untuk mengambil keputusan, agar tidak ada permasalahan yang timbul di belakang hari, karena yang akan di renovasi ini makam seorang pahlawan besar (Nasional) yang ada di muara kaman yang perlu kehati- hatian," tutur Kamarur Zaman. (
mur/riszki)